TABAOS.ID,- Operasi gelap SPBU Lateri yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis premium, kasusnya seolah tidak diingat lagi. Padahal kasus itu sempat mencuat.
Justru janji untuk dibongkar di Ruang Paripurna DPRD Kota Ambon seolah slogan. Bahkan publik tidak tahu lagi sampai dimana masalahnya.
Merujuk dari sejumlah pemberitaan media saat kasus ini panas-panasnya, Komisi II DPRD Kota Ambon pernah melakukan on the spot atau kunjungan langsung ke SPBU Lateri. Bahkan komisi II juga berjanji akan memanggil sejumlah pihak, terkait dalam rapat dengar pendapat.
Sayangnya hasil dari dengar pendapat tersebut seolah ditutupi hingga publik bertanya-tanya sampai dimana persoalannya. Sekarang kasus itu seperti ditelan bumi.
Fungsionaris Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Maluku, Lutfi Wael mempertanyakan kinerja semua pihak yang terkait dengan pengungkapan kasus itu. “Kenapa di awal ramai dibahas, DPRD Kota Ambon begitu antusias, tapi sekarang jadi menguap?”, tanya Wael.
Dirinya menduga bisa saja ada kesepakatan dibawah meja, sehingga kasus ini tak jadi diteruskan atau diungkap lebih jauh. “Sudah lumrah terjadi hal sedemikian, di awal panas, tapi kemudian menguap Karena ada semacam deal-deal antara pihak-pihak yang terkait”, ungkap Wael.
Untuk diketahui, pasca ditemukan dan dilakukan penyitaan terhadap 100 jerigen yang berisi BBM subsidi yang mampu mencapai jumlah liter itu oleh tim gugus tugas Covid-19 Pemkot Ambon saat melakukan operasi yustisi pada malam hari, beberapa waktu lalu, BBM tersebut kemudian dititipkan di kantor Satpol PP Kota Ambon.
(T-12/T-15)
