Belajar Hidup Lebih Baik dari Pandemi Covid-19

0
1698

“Pandemi juga makin mengajarkan kita akan pentingnya kesehatan dan lingkungan yang bersih. Kini siapapun wajib menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan, diri dan imun tubuhnya.”

Oleh: Ikhsan Tualeka

Kata-kata bijak “selalu ada hikmah dari setiap peristiwa” agaknya relevan dengan situasi kita menghadapi pandemi akibat wabah Covid-19 saat ini. Kita akhirnya dapat belajar banyak hal.

Bahwa ternyata selama ini, manusia adalah makhluk yang lemah, dan karena itu pula pandemi membuat banyak diantara kita menjadi kembali pada Tuhan. Wabah pun turut ‘memaksa’ banyak tempat maksiat tutup dengan sendirinya.

Pandemi juga makin mengajarkan kita akan pentingnya kesehatan dan lingkungan yang bersih. Kini siapapun wajib menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan, diri dan imun tubuhnya.

Dengan kesadaran kolektif tentang pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan, risiko penyakit-penyakit lain selain Covid-19 pun ikut menurun persentasenya. Itu artinya jika kondisi ini tetap dipertahankan, kualitas kesehatan masyarakat akan lebih baik walau pandemi berlalu.

Pelajaran lainnya adalah, penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak), social distancing dan stay at home yang menjadi gerakan memutus mata rantai Covid-19, dan hampir setahun ini digalakkan, membuat banyak orang kembali atau lebih dekat pada keluarganya. Seiring dengan makin tingginya intensitas di rumah.

Hubungan orang-orang yang selama ini serumah, namun sebelumnya kurang baik komunikasi dan interaksinya, terutama yang tinggal di perkotaan, karena kesibukan masing-masing. Kini dapat lebih baik dan berkualitas.

Pendemi juga membuat sebagian orang lebih kreatif dan menata hidup. Kehilangan pekerjaan atau mencoba pekerjaan baru yang tak mesti berinteraksi dengan banyak orang, seperti bertani, beternak, membuat kerajinan, menulis, hingga berjualan secara online merupakan alternatif pekerjaan yang mengemuka.

Baca Juga  Apa Setelah Pilgub?

Semua itu adalah pelajaran penting di tengah pandemi, yang mestinya juga membuat kita semakin kuat dan lebih maju, bukan justru sebaliknya. Karena meskipun sejumlah ahli memprediksi kondisi pandemi Covid-19 tak lama lagi berakhir, seiring ditemukannya vaksin —iya mungkin saja— tapi jangan-jangan kondisi memang tak akan normal kembali.

Itu artinya ke depan kita harus terus berbenah dan berubah dengan meningkatkan kualitas hidup, sehingga mampu adaptif dengan Covid-19, karena mungkin saja kita akan terus hidup berdampingan dengan virus ini. Melihat fenomena di negara lain (Baca: China), orang yang sudah terpapar, sembuh, namun kembali lagi terpapar.

Meski telah pula ada anti virus, namun sejumlah vaksin dinyatakan efektivitasnya setelah vaksinasi tidak lebih dari 70 persen. Membuka peluang orang yang telah di-vaksin pun bisa terpapar lagi.

Ya, seperti kita hidup selama ini dengan Virus Influenza, H1N1, Sars, Cacar, Herpes, HIV, DBD, Zika, Ebola dan virus lainnya. Yakni akan ada vaksin, lalu muncul strain modifikasi, bikin vaksin lagi dan seterusnya.

Ternyata kita tidak hanya bisa belajar dari orang lain atau seseorang, tapi dari virus pun kita juga bisa belajar banyak hal. Belajar untuk hidup lebih baik, antara lain dengan menjaga kualitas kesehatan, juga belajar tentang arti penting kehidupan dengan lebih dekat pada Tuhan.

Ambon, 22 Januari 2021

Penulis adalah Direktur Beta Kreatif, member Gerakan Maluku (Gema) Sehat