Beredar Isu Tsunami Pasca Ikan Mati Secara Massal di Pantai, Begini Tanggapan BMKG Ambon

0
1565
Sejumlah Warga Negeri Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan terlihat tengah memungut ikan yang telah mati di Pantai. Foto : Istimewa

TABAOS.ID,-Warga Ambon dibuat panik oleh sejumlah isu akan terjadi tsunami dari berbagai sumber di media sosial. Isu tsunami ini beredar sejak hari Sabtu 14 September 2019 lalu setelah  warga mendapati ikan banyak yang mengapung dan mati di pantai Hutumuri, Rutong, Leahari dan Hukurila, Ambon.

Banyak warga yang mengkaitkan fenomena ini dengan tanda alam akan terjadi gempa besar dan tsunami.  Sayangnya banyak warga termakan berita bohong (hoax) ini. Sehingga beberapa warga berencana akan mengungsi karena takut akan terjadi tsunami.

Terkait dengan berita tersebut di atas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Selama ini belum pernah ada peristiwa gempa besar dan memicu tsunami yang didahului oleh matinya ikan secara massal. Tidak ada dalam ilmu gempa menjadikan ikan mati sebagai precursor gempa dan tsunami,”Kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Mitigasi, Dr. Daryono

Menurut Daryono, kematian ikan secara masaal ini dipastikan oleh sebab lain.

“Selama ini, kasus kematian ikan secara massal dapat diakibatkan oleh adanya ledakan, keracunan, atau faktor lingkungan yang mengakibatkan ikan mati,”ujar dia

Saat ini kata Daryono, pihak terkait sedang melakukan investigasi untuk mencari sebab matinya ikan-ikan di Pantai Ambon tepatnya di sejumlah pantai di Kecamatan Leitimur Selatan.

“Untuk itu kita tunggu saja hasilnya. Peristiwa matinya ikan secara masal ini bukan pertanda akan terjadi gempa dan tsunami,”tutur Daryono dalam rilisnya

Dia juga menjelaskan, aktivitas kegempaan di Ambon dan sekitarnya saat ini  masih dalam kondisi normal.

“Aktivitas kegempaaan di ambon saat ini normal-normal saja, tidak tampak adanya aktivitas yang mencolok, sehinga masyarakat diminta tenang,”Pinta dia

Baca Juga  Aktivitas Mudik di Bandara Pattimura Ambon Merosot 15 persen

Merebaknya isu akan terjadi gempa dan tsunami ini bersumber dari berkembangnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, sementara yang mengembangkan isu ini juga tidak mengetahui asal usul penyebabnya secara pasti.

Jadi banyak asumsi yang berkembang di masyarakat, salah satunya dikaitkan dengan isu akan terjadi gempa dan tsunami. Kami himbau masyarakat tidak perlu mengungsi karena saat ini sedang tidak ada kejadian gempa kuat dan BMKG juga tidak sedang mengeluarkan peringatan dini tsunami.

“Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,”Imbau dia.(T05)