TABAOS.ID,- Jika sebelumnya yang sering didengar publik, khususnya di Maluku adalah Beta Creative, belakangan ini turut pula diperkenalkan Beta Sport dan Beta Green. Ketiganya akan menjadi bagian dari program utama IndoEast Network.
Founder dan CEO IndoEast Network (IEN) Ikhsan Tualeka kepada tabaos.id mengatakan memang dari ketiga program yang sementara digulirkan pihaknya, Beta Creative sudah lebih dulu eksis.
“Semua program sengaja diawali dengan kata Beta, sehingga menjadi semacam gimik untuk mudah diingat dan lebih kekinian, mewakili karakter Milenial. Dalam pelaksanaannya juga diutamakan adalah sinergi dan kolaborasi”, ungkap Ikhsan.
Dijelaskan, memang Program Beta Creative lebih dulu eksis, antara lain pembuatan Rekor MURI bentangan kain merah-putih terpanjang di dunia yang kemudian dijahit secara kolosal di atas jembatan merah putih (JMP) Ambon, juga sejumlah atraksi Bungee Jumping di atas JMP, termasuk bersama salah satu program TV, My Trip My Adventure.
Beta Creative juga turut membangun dan mendukung berdirinya rumah baca di sejumlah lokasi, diantaranya Ambon Creative Library (Amcrely). Juga menginisiasi Second Village atau kampung kedua bagi profesional muda perkotaan yang kemudian disebut Pegake, kepanjangan dari Pela Gandong Kontemporer.
Tidak hanya itu, Beta Creative juga mengadakan dan mengisi sejumlah kegiatan talkshow, melakukan aksi kreatif sebagai kritik sosial dengan menerbitkan Paspor Kedutaan Besar Maluku dan Mata Uang Maluku yang viral di media sosial.
“Memang Beta Creative yang mengawali, termasuk sejumlah kegiatan kreatif lainnya berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah”, urai Ikhsan.
Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan, kini ada pula Beta Sport, yang fokus pada pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga. Menjadi penting, karena kawasan Indonesia timur termasuk Maluku sejatinya memiliki potensi di bidang ini, akan tetapi belum terkelola dengan optimal.
“Misalnya untuk sepak bola, ada banyak talenta muda berbakat namun harus diakui, urusan pembinaan, pencapaian prestasi dan akses pada klub-klub Liga Satu masih terbatas. Ini belum termasuk pada cabang olahraga lainnya, yang bibit mudanya berserakan di Indonesia timur termasuk di Maluku”, urai Ikhsan.
Karena itu pula menurut Ikhsan, Beta Sport telah merancang berbagai program, seperti pembinaan pesepakbola usia dini bekerjasama dengan sejumlah Sekolah Sepak Bola, melakukan talent scouting atau pencarian bakat pemain bola untuk disalurkan ke klub-klub liga utama, hal yang sama juga akan dilakukan pada cabang bola voli, tinju dan atletik.
Beta Sport juga akan mengadakan turnamen sepak bola, bola voli, pertandingan tinju dan kejuaraan olahraga lainya, termasuk olahraga tradisional. “Kegiatan olahraga juga akan dikolaborasikan dengan event kreatif atau sportainment”, terangnya.
Sementara Beta Green jelas Ikhsan adalah progam dan kegiatan yang diarahkan pada pelestarian terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Antara lain; aksi bersih sampah, daur ulang sampah, sosialisasi dan penyuluhan terkait sampah, penanaman pohon, revitalisasi hutan mangrove dan terumbu karang.
Selain masing-masing program dijalankan terpisah, Ikhsan menegaskan, terbuka peluang dijalankan bersama. Seperti olahraga hiking, dilakukan bersama dengan kegiatan wisata dan aksi penanaman pohon.
“Dalam event semacam itu, wisatawan oleh IEN, sejumlah mitra kreatif dan pengelola tempat wisata akan memberikan paket wisata hiking ke puncak gunung atau bukit, dan diselingi dengan penanaman pohon di lokasi-lokasi yang telah ditentukan”, jelas Ikhsan.
Dirinya berharap setiap program yang ada dapat dijalankan oleh para Milenial dan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, pemerintah, swasta dan komunitas anak-anak muda lainnya, terutama di kawasan timur Indonesia, khususnya di Maluku sebagai salah satu basis kegiatan atau program IndoEast Network.
(T15)