Buka Pleno I GSKI Maluku, Pelata Ajak Kader Setia Terhadap Perkara Kecil

0
1112
Foto Bersama Pengurus GSKI Provinsi Maluku Periode 2020-2023

TABAOS.ID,-  Pelaksanaan Sidang Pleno I Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GSKI) Wilayah Maluku dimulai pada tanggal 4 November 2020 ,yang bertempat di Aula Kantor Dinas Koperasi Karang Panjang Ambon

Kegiatan Pleno yang dibuka oleh Ketua GSKI Provinsi Maluku Hengky Richardo Pelata mengungkapkan beberapa Point penting dalam pelaksanaan Rapat Pleno I yang dilakukan oleh GSKI Maluku

” Saya mengajak seluruh kader GSKI dapat memberikan warna serta kontribusi di Maluku mengingat perjalanan GSKI yang telah lama Fakum ” jelas Pelata yang juga merupakan Anggota DPRD Provinsi Maluku

Lanjut Pelata, meski secara kuantitas kader yang tergabung dalam GSKI sedikit tetapi Ia percaya sungguh bahwa kader GSKI memiliki Kualitas dan Potensi yang cukup besar.

“Oleh karena itu dengan potensi yang ada kiranya lewat Pleno I disaat ini GSKI dapat mencetuskan program-program yang memberi nilai dan makna kepada seluruh siswa di era pandemi Covid-19 yang melanda Kota Ambon dan pada umumnya diseluruh kabupaten Kota yang ada di Maluku ” tandasnya

Pelata juga mengajak seluruh potensi GSKI untuk dapat memulai segala sesuatu dengan perkara-perkara kecil
“dari perkara kecil tersebut kita mampu menjadi berkat bagi banyak orang dan tetap diberkati Tuhan” ungkapnya

Ia juga berharap dalam Pleno I ketiga Bidang yang ada dapat menuangkan ide serta gagasan-gagasan kontekstual mengingat bahwa pada saat ini proses pengkaderan generasi muda Kristen mengalami degradasi yang cukup dalam karena hilangnya akar di segmentasi siswa. Sehingga wadah ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk kembali membentuk karakter para siswa Kristen.

Perlu diketahui GSKI Provinsi Maluku memiliki ketiga Bidang penting diantaranya Bidang (I). organisasi, kaderisasi dan Kerohanian Bidang (2).Media dan Komunikasi dan Bidang (3). Minat dan Bakat. (T-07)

Baca Juga  Telkomsel Gelar Webinar Internet Baik bagi Kepala Sekolah dan Guru di Indonesia Timur