‘Curiga’ Masuknya Varian Delta, Wawali Ambon Minta Warga Gunakan Masker Dua Lapis

0
799

TABAOS.ID,- Curiga telah masuknya Virus Baru Covid-19 varian baru, Wakil Walikota (Wawali) Ambon, Syarif Handler sarankan masyarakat untuk menggunakan masker dua lapis.

Diungkapkan Syarif Hadler di Balai Kota Ambon, Senin ( 28/6) kecurigaan masuknya varian B.1.617.2 atau disebut dengan varian Delta yang pertama kali muncul di India dengan informasi kematian dua anak dibawa umur beberapa waktu lalu.

“Secara medis sementara diuji, namun demikian antisipasi tetap harus dilakukan dan Pemerintah Kota tetap melakukan pemantauan atas kondisi yang ada,” terangnya.

Menurut Wawali kendati proses penelitian laboratorium sementara dilakukan dan belum ada vonis kebenaran ilmiahnya, namun antisipasi terkait dengan ancaman virus varian baru ini harus diantisipasi.

Terkait hal itu, dirinya meminta untuk masyarakat Kota Ambon untuk menggunakan masker dua lapis sebagaimana yang disarankan ahli saat dilakukan sejumlah pertemuan. 

Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan. Termasuk pemberlakuan pembatasan skala mikro harus dioptimalkan, di semua wilayah untuk melakukan pemantauan. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy membantah Covid-19 varian baru (Delta) mulai menerobos masuk di Kota Ambon.

“Belum ada kasus itu di Ambon. Karena belum ada kasus, itu kan harus diperiksa dulu Genom Sekuens-nya, belum ada hasil yang menyatakan bahwa di Ambon sudah ada varian delta,” ungkap Pelupessy, kepada wartawan di halaman parkiran Balai Kota Ambon, Senin (28/6).

Dugaan adanya virus baru yang mulai menggerogoti Kota Ambon, ini lantaran angka kematian yang naik, disebabkan oleh dua anak dengan usia 11 tahun, meninggal beberapa waktu lalu. 

Namun, sampai dengan saat ini hasil tes lab dari kedua anak tersebut tak kunjung keluar. “Belum ada hasil penelitian dari Lab BTKL dan Balitbangkes,” kata Pelupessy.

Untuk itu, Pelupessy belum dapat berkomentar lebih terkait dengan dugaan masuknya covid-19 varian delta. Diungkapkan  sampai dengan saat ini kedua anak tersebut dimasukkan ke data covid-19 saja.

“Ya masuk covid-19 kan, dia mesti masuk di data covid terkonfirmasi jadi tidak membedakan anak usia 11 tahun dengan yang lainnya,” cetusnya.

Reporter: Edison Waas
Editor: M. Hamdani