Kasus Pasien Asal SBB: Sempat ‘Terlantar’ 3 Jam di Tenda RSUD Haulusy, Ini Penjelasannya

0
1087
Foto : Tenda rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulusy Ambon, yang menjadi UGD Sementara Karna adanya renovasi ruangan UGD, Senin (26/01/21).

TABAOS.ID,- Sempat dibiarkan menunggu diluar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulusy Ambon selama 3 jam pasien wanita asal Seram Bagian Barat ini sempat viral di media sosial.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Komisi IV DPRD Maluku memanggil pihak Direktur RSUD Haulusy serta Kadis Kesehatan Provinsi Maluku untuk dapat memberikan klarifikasi.

Ketua Komisi IV Samson Atapary ketika ditemui usai melakukan pertemuan Senin (25/01/21), mengungkapkan, alasan adanya renovasi diruang Unit Gawat Darurat (UGD) sehingga pelayananan yang saat itu sementara dilakukan di tenda.

“Itu bukan dibiarkan. Tenda itu ruang UGD karena ruang UGD ada renovasi”, ungkapnya.

Lebih lanjut kata Atapary, adanya observasi terlebih dahulu serta konsultasi dengan 4 dokter spesialis sehingga membuat proses pelayanan membutuhkan waktu.

“Karena pasien baru operasi dan bayinya meninggal, jadi harus observasi di UGD dan harus dikonsultasi dengan 4 dokter spesialis dan ada pemeriksaan laboratorium. Jadi pasti butuh waktu”, jelasnya.

Foto : Ketua Komisi IV Samson Attapary saat memberi keterangan kepada awak Media di Ruangan Komisi IV Senin (25/01/21) terkait dengan hasil pertemuan bersama Direk RS SILOAM dan RSUD Haulusy Ambon.

Munurut atapary, penjelasan dari pihak direktur RSUD Haulusy dalam proses konsultasi dengan dokter spesialis tiga jam adalah waktu yang cepat.

“Menurut dokter, 3 jam untuk observasi dan pemeriksaan 4 dokter spesialis dan laboratorium konsul itu termasuk cepat, karena biasanya memakan waktu lebih lama. Itu SOP sebelum pasien dipindahkan di kamar perawatan”, tutupnya.

(T-07)

Baca Juga  Bupati Maluku Tengah Diduga Ciderai PTUN Terkait Perintah Eksekusi Raja Negeri Samet