Kasus Pasien Ditolak Sempat Viral, Berikut Klarifikasi RS Siloam

0
826
Foto: Komisi IV saat melakukan pertemuan bersama Pihak RS Siloam Senin (25/01/21).

TABAOS.ID,- Setelah menggelar pertemuan bersama komisi IV di ruang komisi, pihak Rumah Sakit Siloam melakukan klarifikasi kepada awak media terkait dengan kabar pasien yang sempat ditolak dan viral di media sosial.

Direktur Rumah Sakit (RS) Siloam, Richard H. Senduk dalam keterangannya ke media, menyampaikan bahwa tidak ada uang muka yang dimintai oleh RS ketika ada dalam penanganan awal.

“Kalau kita hubungkan dengan persoalan kemarin (23/01) itu, tidak terjadi seperti itu, jadi tidak ada uang muka yang diminta dari pihak rumah sakit, sebenarnya dimintakan sesudah layanan diberikan bukan sebelum diberikan apa-apa, jadi diminta itu sesudah layanan diberikan”, bebernya.

Bahkan kata Richard, Pasien wanita asal Kabupaten Seram Barat tersebut justru diberikan layanan awal terlebih dahulu barulah sesudah itu pihak RS meminta uang muka.

“Nah kalau sesudah itu dia tidak masuk dalam kategori tadi, yang dimaksudkan dengan tanpa uang muka itu artinya kita minta di depan  kalau tidak diberikan tidak ada layanan, itu artinya. Ini kan lain ceritanya. Pasien datang layanan telah diberikan, treatment sudah dilakukan baru kita minta (uang muka)”, paparnya lebih lanjut.

Dengan mengulangi hal yang sama Richard secara tegas menyebutkan, dalam Kondisi gawat darurat pasien saat itu tidak dimintai uang muka.

“Kita harus dapat membaca konteks itu, kalau kita tidak dapat membaca itu lain soal, bahwa uang muka itu kita tidak minta pada waktu pasien itu datang diawal karena kondisinya gawat darurat”, terangnya.

Senada dengan apa yang disampaikan Richard, Rendy yang merupakan salah satu Dokter di RS. Siloam menuturkan kepada awak media soal kronologi peristiwa yang terjadi pada Minggu (17/01/21).

Baca Juga  Gubernur Maluku Lantik 521 Guru P3K

“Jadi saat tindakan operasi diambil itu pada Minggu tanggal 17, setelah dilakukan edukasi kepada pasien serta treatment saat itu operasi dilakukan pagi, pasien stabil dan saat itu perawatan pasien di ICU, setelah pasien mau masuk di ICU baru kita tagihkan deposit yang katanya Rp.15 juta itu, bukan sebelum operasi”, ungkapnya.

Lebih lanjut, Rendy mengungkapkan Pihak RS tidak pernah menagih bahkan meminta kepada pasien terkait uang muka. Pihaknya juga membeberkan, RS tetap melakukan operasi sesuai dengan prosedur yang ada.

“Jadi saat itu pasien tetap dioperasi, dan kita tidak kaya minta-minta untuk harus tagih ini, tagih itu dan tidak ada pernah statement keluar seperti itu (terkait penagihan uang muka diawal). Karena nyatanya secara prosedur tetap jalan (penanganan) terus”, tutupnya.

(T-07)