“Perempuan” Aktor Kunci Dalam Peradaban Manusia

0
2605

Cinta dan kasih sayang ibu tak ada batasnya bagaikan luasnya Samudra yang tak bertepi. Limpahan cinta dan kasih sayang ibu kepada anaknya menjadi nilai tertinggi yang melekat di hati setiap anak.

Oleh: Yulianty E. Hasan Do’a

Manusia dalam sejarah peradaban diawali dengan munculnya berbagai homo yang diyakini sebagai cikal bakal manusia modern saat ini. Menurut Harari 2018 dalam bukunya ‘Sapiens’, menjelaskan bahwa manusia modern hari ini adalah Homo Sapiens merupakan sebuah proses evolusi yang panjang.

Sejak beberapa miliar tahun yang lalu, homo Rudolfensis muncul di Afrika dan bermigrasi ke Eropa kemudian melakukan perkawinan silang dengan Homo Nethertalensis, diduga hasil perkawinan ini kemudian menghasilakn satu spesies homo baru yang disebut Homo Sapiens sebagai manusia moderen saat ini.

Aktor kunci dalam perkawinan silang ini sudah pasti perempuan, yang mengandung kemudian melahirkan keturunan baru. Hal ini terjadi berulang, sehingga terbentuklah miliaran manusia yang menghuni bumi hari ini.

Sejak zaman kenabian, hadir beberapa perempuan yang menjadi aktor kunci dalam peradaban tersebut. Maryam yang melahirkan Nabi Isa A.S, Siti Hajar yang melahiran Nabi Ismail A.S, Amina yang melahirkan Nabi Muhammad SAW.

Ada juga deretan nama perempuan dalam setiap peradaban dunia, Siti Khadijah merupakan aktor perempuan di periode awal sejarah peradaban islam dan diakhir hayat Nabi Muhammad SAW ada Siti Aisya yang menjadi kunci dalam peredaban tersebut.
Karena Siti Aisya masih muda, dan memiliki nalar yang tinggi untuk mengingat dan menghafal setiap perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW yang selanjutnya di susun menjadi sunah Nabi Muhammad SAW.

Perempuan sebagai aktor kunci peradaban ini terjadi diseluruh peradaban dunia, mulai dari peradaban Romawi dan Yunani, peradaban islam, peradaban moderen Eropa di era renaisance, peradaban di masa Kekhalifaan Turki Usmani sampai pada peradabaan saat ini.

Baca Juga  Kapal Penangkap Ikan Dibajak di Laut Kepulauan Aru Maluku, 2 ABK Tewas

Beberapa tokoh perempuan yang menghiasi narasi sejarah perjuangan kemerdekaan dan menjadi inspirasi bagi perempuan serta menjadi spirit dalam peradaban di Indonesia adalah Cut Nyak Dien, R.A Kartini, Dewi Sartika, Kristina Martha Tiahahu dan Fatmawati yang mendampingi Ir. Soekarno saat pergerakan merebut kemerdekaan hingga deklarasi kemerdekaan Indonesia, beliau kemudian menjadi The First Lady Indonesia.

Kehebatan seorang Ir. Soekarno karena dilahirkan, didik dan dibesarkan oleh tangan dingin seorang perempuan hebat yakni Ibu Ida Ayu Nyoman Ray. Hebatnya George Washitong karena ada seorang ibu yang luar biasa yakni Mary Ball Washington, kehebatan Prof. BJ Habibi karena dididik oleh ibu R.A Tuti Marini Puspowardjo. Itulah sederet contoh bahwa dibalik kesuksesan seorang pemimpin bangsa dan setiap manusia, sangat ditentukan oleh aktor kunci seorang perempuan yaitu ibu.

Terdapat beberapa peran Ibu yang sangat penting dalam menentukan kehidupan setiap orang, yang pada saatnya mampu menciptakan sejarah dalam narasi peradaban dunia yaitu pertama, peran ibu dalam mengisi hati setiap anaknya dengan cinta dan kasih sayang.Kedua, peran ibu dalam mengisi akal pikiran anaknya dengan ilmu untuk menjadi generasi cerdas. Ketiga, peran ibu dalam membangun benteng moral dan etika setiap anak dalam bersikap. Keempat, peran ibu dalam meberikan asupan gizi bagi anaknya sejak lahir sampai dewasa.

Kasih Sayang Ibu Seluas Samudera

Cinta dan kasih sayang ibu tak ada batasnya bagaikan luasnya Samudra yang tak bertepi. Limpahan cinta dan kasih sayang ibu kepada anaknya menjadi nilai tertinggi yang melekat dihati setiap anak. Menjadi pupuk bagi tumbuh dan berkembang jiwa anak. Kasih sayang ibu terpatri dalam hati, menjadi magnet yang selalu dikenang, kasih sayang ibu residunya tertinggal dalam sanubari menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam jiwa.

Baca Juga  Gubernur MI Buka MAFERA, Widya Harap Lestarikan Tradisi Panggil Sahur

Tatkala anak ini menjadi dewasa, kasih sayang  itu akan terbawa dalam setiap kehidupannya. Setiap pemimpin besar dunia yang menjadi tokoh dalam setiap narasi sejarah, telah mampu menciptakan peradaban besar manusia. Mereka selalu meninggalkan legesi yang baik, terutama kisah tentang jiwa kasih sayang yang dimilikinya. Sudah pasti, jiwa itu ada karena rekam jejak masa lalunya yang penuh limpah kasih sayang Ibu.

Guru Terbaik

Sejak manusia lahir dan tumbuh besar, lantunan suara Ibu baik dalam untaian lagu dan suara pengajian adalah suara yang selalu didengar oleh anak. Ibulah yang mengajari kita akan bunyi, suara, kata dan kalimat. Ibu mengajari kita dengan berbagai tahapan, mulai dari bahasa hati, suara dan kata bijak.  Ketika dewasa, ibu mengajari kita akan tata krama, kesopanan, cara makan, cara bertutur kata dan lain-lain. Karen ibu adalah guru terbaik dalam kehidupan setiap anak manusia.

Penjaga Benteng Moral dan Etik

Ibu mengajarkan kita tentang apa yang pantas dan apa yang tidak pantas, apa yang baik dan apa yang buruk. Kesemuanya itu adalah pelajaran tentang moral dan etik. Bangunan moral dan etik setiap anak terlahir dan dididik di ruang keluarga dengan ibu sebagai mentornya.

Moral dan etika setiap anak adalah cerminan dari moral dan etika keluarga. Banyak pesan yang selalu diutarakan ibu dalam keseharian, jangan bersikap seperti ini karena akan membuat malu keluarga. Kalimat ini merupakan pesan moral bahwa tindakan setiap anak akan menjadi perwujudan perbuatan keluarga. Begitulah peran ibu yang sangat mulia dalam membentengi moral dan etik serta nama baik keluarga.

Pemberi Asupan Gizi

Hari pertama kita lahir kedunia, makanan pertama yang selalu diberikan kepada kita adalah air susu ibu. Air susu ibu mengandung anti bodi yang tinggi dan asupan gizi yang tinggi pula. Saat kita tumbu menjadi anak-anak sampai dewasa, ibulah yang selalu memperhatikan makanan kita. Bahkan ketika kita sudah berumah tangga, makanan ibu selalu kita rindukan.

Baca Juga  Referendum Untuk Nusantara: Menemukan Kembali Fakta Sejarah yang Dihilangkan dan Dilupakan

Makanan ibulah, makanan yang terenak didunia. Ibu selalu menunda makannya demi menyuapi anak-anaknya, ibu selalu memastikan semua anaknya kenyang terlebih dahulu barulah Ibu beranjak ke dapur untuk makan. 8 jam dari 24 jam yang dimiliki oleh seorang ibu adalah untuk memasak dan menghidangkan makanan. Karena setiap ibu selalu menjalankan kewajiban utamnya yakni menyediakan asupan gizi bagi anak-anknya.

Majunya suatu bangsa dan terciptanya suatu peradaban manusia ditentukan oleh lahirnya pemimpin-pemimpin besar yang menginspirasi dunia dan mampu menciptakan perubahan yang besar. Inspirasi dan perubahan itu didasari oleh kecerdasan yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Rekam jejak kecerdasan, kematanagn moral dan etik, kasih sayang dan visioner, semuanya terbangun dari peran seorang ibu dalam proses pendidikan di keluarga. Oleh karena itu, Ibu adalah perempuan yang menjadi aktor kunci dalam menciptakan peradaban manusia.

Penulis adalah Tokoh Perempuan Maluku Utara