Perkembangan Covid-19 Maluku Tambah 13 Kasus Baru, Mengkhawatirkan

0
2018

TABAOS.ID,- Perkembangan Covid-19 untuk Provinsi Maluku, tanggal 18 Juni 2021 mencapai jumlah 7986. Angka ini digenapi dengan jumlah terkonfirmasi baru sebanyak 13 orang.

Dari data yang dihimpun tabaos.id, penambahan jumlah terkonfirmasi baru berasal dari Kota Ambon. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 orang pasien baru sudah ditangani tim medis. 

Dengan demikian total jumlah pasien yang saat ini dirawat sebanyak 278 orang. Sementara itu jumlah pasien sembuh dua orang yang berasal dari Kota Ambon sedangkan satu orang meninggal dunia juga berasal dari Kota Ambon.

Menyikapi kondisi ini, co-Founder IndoEast Network Elviliana Watopa mengatakan situasi masih mengkhawatirkan. Ia mengharapkan semua komponen masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan, dengan menerapkan 3M.

Menurutnya, 3M adalah kunci utama penanganan Covid-19. 3M adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

“Kita perlu untuk terus untuk menjalankan 3M sebagai protokol kesehatan 3M selama pandemi Covid-19 untuk mencegah penularan”, ujar Watopa.

Sedangkan untuk pemerintah dirinya berharap otoritas terkait dapat terus menjalankan praktik 3T. “3T adalah Tracing, Testing, Treatment dengan dukungan semua lapisan masyarakat”, sebut Watopa.

Dikutip dari laman Covid19.go.id, 3M dan 3T adalah satu paket upaya yang tidak dapat dipisahkan untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar. 

Dikutip dari Kompas.com (30/1/2021), Dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan Muhammad Fajri Adda’i membenarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang menunjukkan risiko penularan tanpa berperilaku 3M bisa mencapai 100 persen. 

Menurut dia, mencuci tangan akan menurunkan risiko penularan 35 persen, ditambah memakai masker kain 45 persen, dan memakai masker bedah bisa turun 70 persen.

Kemudian, jika masyarakat melakukan jaga jarak maka akan menurunkan risiko hingga 85 persen. Fajri mengatakan, 3M merupakan upaya utama yang dapat dilakukan masyarakat dalam menangani pandemi.  

Dari 3M tersebut, kata dia, perilaku menjaga jarak terutama di ruangan tertutup mampu mengurangi risiko tertular yang lebih besar. 

“Apabila terpaksa di ruangan tertutup, buka semua ventilasi, dan jangan terlalu berkerumun dan menghindari ruangan dengan ventilasi yang buruk,” ujarnya. 

Kendati demikian, ia tetap menyarankan hal yang terbaik adalah menghindari kerumunan dengan cara melakukan pertemuan virtual. 

Lebih jauh, Fajri menjelaskan, soal pentingnya cuci tangan untuk menghindari kuman atau virus yang tak sengaja tertempel karena droplet. 

“Di ruangan ber-AC bisa bertahan sampai beberapa minggu. Ini bisa menginfeksi apabila kita tidak sengaja mengucek mata. Sehingga, saya menyarankan cuci tangan dengan sabun di air mengalir,” jelas dia.

 (T-13)