PPM_95DJAKARTA Berbagi Kasih Bersama Korban Gempa Di Ambon dan Maluku Tengah

0
1330
Paparisa Peduli Maluku, melakukan tour peduli kasih di lima lokasi yang terkena gempa, Minggu (30/9/2019). Foto : Istimewa

TABAOS.ID,- Gempa Bumi di Maluku pada tanggal 26 september 2019 lalu membawa duka yang sangat mendalam bagi masyarakat di tiga Kabupaten di Maluku. Tak hanya membawa korban material dan harta saja namun gempa dengan Magnitude 6,5 SR ini juga membawa korban jiwa.

Untuk meringankan beban warga yang terkena dampak gempa tersebut, berbagai bantuan diulurkan kepada masyarakat yang terkena bencana tersebut oleh berbagai pihak, dari pemerintah, swasta, hingga bantuan pribadi.

Dalam kesempatan yang sama, Paparisa Peduli Maluku, Minggu (30/9/2019) melakukan tour peduli kasih di lima lokasi yang terkena gempa.

“Yang berhasil dijangkau  diantaranya, Negeri Tial, Negeri Waai, Negeri Liang, lokasi pengungsi di daerah Suli Banda, dan lembah Argo Negeri Passo. dimana lokasi-lokasi ini yang merupakan lokasi yang benar-benar terkena dampak gempa 6,8 SR pada tanggal 26 september lalu,” kata Ketua PPM_95DJAKARTA Fadhly Tuhulele dalam rilisnya kepada tabaos.id.

Tuhulele mengungkapkan aksi peduli kasih merupakan wujud kepedulian sebagai sesama anak Maluku tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan tertentu.

“Ini merupakan wujud kepedulian kami, wujud kasih sayang serta persoalan kemanusiaan selaku anak Maluku, dan sebagai sesama makhluk ciptaan,yang mana berbuat baik itu tidak mengenal dia siapa, dari mana, agama apa,” tutur dia

Aktivis Maluku ini mengatakan bantuan yang disalurkan oleh PPM_95Djakarta ini adalah kepedulian untuk meringankan beban para korban gempa.

“Kegiatan ini sekedar hanya membantu meringankan beban saudara saudara kita yang ada di lokasi-lokasi pengungsian akibat gempa 26 September kemarin, dan dari pengamatan kami dilapangan serta apa yang disampaikan warga, maka kami sangat berharap peran aktif dari Pemda Maluku maupun Pemkab Maluku Tengah.

Baca Juga  STNK akan Berubah Bentuk Menjadi Kartu

“Aksi ini hadir, biar pemerintah pusat tidak merasa terlalu terbebani dari sisi keuangan seperti yang di sampaikan Menkopolhukam Wiranto, bahwa besarnya jumlah pengungsi di Maluku sangat menambah beban pemerintah pusat. Sehingga Menkopolhukam meminta para pengungsi kembali kerumah mereka,” tutup Fadly. (T05)