Protes PPKM Berlanjut, Mahasiswa Serbu Kantor Balai Ambon

0
856

TABAOS.ID,- Aksi demo secara berturut-turut kembali dilakukan gabungan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Kamis (22/7/2020).

Demo ini menurukan aksi demo jilid IV yang dilakukan oleh mahasiswa kepada pemerintah kota Ambon, untuk menolak aturan PPKM bersakala Mikro.

Aksi ini akibat mahasiswa yang tidak puas dengan aturan yang terapkan pemerintah karena dianggap menyengsarakan masyarakat kecil di Ambon dan Kabupatem lainnya di Maluku. 

Selain itu mereka juga memprotes kebijakan pemerintah dalam memperlakukan vaksin sebagai syarat administrasi pelayanan publik.

Mereka menuntut walikota ambon untuk mencabut aturan yang dilakukan karena menyengsarakan masyarakat menengah dan kecil.

Lantaran menerobos pintu masuk masuk kantor balai kota ambon, ratusan mahasiswa ini nyaris ricuh dengan petugas satpol pamong praja. Sejumlah mahasiswa terlihat menerobos pintu masuk dan masuk ke halaman kantor balai kota ambon. 

Sempat adu mulut, sebelum akhirnya para mahasiswa tersebut diusir paksa ke luar halaman kantor baloi kota ambon oleh petugas satpol Pamong Praja. 

Melihat perlakukan tersebut, massa menangamuk dan semakin anarkis di depan pagar kantor Balai Kota Ambon, hingga nyaris ricuh.

Kekesalan mahasiswa ini ditunjukan dengan aksi blokade jalan raya dan juga perusakan fasilitas pemerintah. Aksi unjuk rasa ini akhirnya dibubarkan oleh aparat kepolisian, karena dianggap melanggar protokol kesehatan dengan membuat kerumunan selain itu aksi ini telah meresahkan pengguna jalan raya. 

Mahasiswa pun lari kocar-kacir dan membubarkan diri dari kejaran aparat kepolisian menuju kawasan pantai mardika. Mereka berjanji akan melakukan aksi yang sama, pada jumat besok untuk menuntut pemerintah mencabut aturan ppkm Mikro di kota Ambon.

Sekertaris kota Ambon, Antoni Latuheru menyesalkan aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa karena melanggar aturan PPKM yang telah diterapkan oleh pemerintah pusat.

“Kalau mau berikan aspirasi itu bisa surati pemerintah lalu kita audiens, agar bisa menjawab tuntutan mereka. Kalau dengan cara demo akan membuat kerumunan dan pasti berdampak ke seluruh masyarakat lainnya,” imbaunya.

(TIM)