TABAOS.ID,- Sejak masih belia Puspa Pattisahusiwa, telah menekuni dunia fashion, meski saat ini lebih pada busana atau fashion muslimah, tak menyurutkan keinginan perempuan asal Siri-Sori, Pulau Saparua, Maluku Tengah ini untuk nantinya menjadikan entitas budaya Maluku sebagai basis fashion.
Menurut Puspa, ada banyak potensi, mulai dari baju adat atau sub etnik kain tenun dengan berbagai corak asli Maluku yang kalau dikembangkan, dapat menjadi unggulan yang dapat berkontribusi memajukan industri kreatif, khususnya fashion di Maluku.
“Kita di Maluku sesungguhnya memiliki banyak potensi, sayangnya itu belum dapat dikembangkan dengan optimal, padahal bila terus maju dan satu saat bisa menjadi sektor unggulan, tentu saja akan berdampak pada perekonomian khususnya industri kreatif”, harap Puspa saat berbincang santai dengan tabaos.id.
Dalam pandangan Puspa, selain perlu terus digali, multikultural Maluku sesungguhnya adalah kekuatan, karena kita dari Maluku bisa tampil dalam berbagai event, nasional maupun internasional dengan berbagai tampilan fashion.
“Saya kira kedepan nanti, selain inisiatif menjadikan basis kultural Maluku sebagai inspirasi fashion, event-event fashion dan designer mulai dari level lokal, kabupaten dan kota perlu diadakan secara rutun”, urai Puspa.
Untuk itu, sebagai bagian dari obsesi dirinya, wanita kelahiran 2 Januari ini berharap dalam waktu tak lama lagi bisa menggandeng sejumlah rekan, baik dari Maluku maupun dari luar untuk menggagas satu event yang diikuti oleh seluruh potensi Milenial Maluku.
“Ada berbagai elemen yang sudah saya komunikasinya, termasuk dengan komunitas Beta Kreatif, untuk merancang satu event dan kompetisi yang dapat turut mewadahi dan memajukan industri kreatif berbasis pada kebudayaan Maluku”, pungkas Puspa yang selalu murah senyum itu.
Reporter: Intan Baiduri
Editor: M. Hamdani