“Bagaimanapun Jane adalah sosok atau pribadi yang baik. Punya jiwa sosial yang tinggi dan peduli pada persahabatan.”
Catatan: Ikhsan Tualeka
Terakhir saya ketemu Jane sebelum pandemi, sempat jogging dan nonton bareng. Abis itu janjian pergi ‘basahin insang’ (istilah buat anak-anak diving) ke Kepulauan Seribu.
Tapi pas hari H saya gak bisa ikut karena perlengkapan menyelam saya ketinggalan di Ambon. Tak lama kemudian pandemi Covid-19 melanda dunia.
Selama awal pandemi saya memilih tinggal di Ambon. Baru balik ke Jakarta November 2020, dan berkabar lagi sama teman-teman lama untuk bisa ketemuan, salah satunya Jane.
Kita sempat DM-an di Instagram, bikin plane, namun akhirnya gak bisa ketemu karena kesibukan masing-masing. Hingga saya balik lagi ke Ambon awal 2021.
Lewat media saya tahu kalau Jane lagi kena Covid-19, dan sedang dirawat intensif di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Saya berusaha menghubungi Jane, namun tak ada respon.
Kondisinya bahkan sempat kritis. “Kakak masih di ICU dan pasang ventilator. Kondisi sekarang kurang baik, mohon doanya saja ya,” ujar adik Jane, Adhi kepada media, pada Rabu (30/6/2021).
Dia dikatakan mengalami perluasan kabut di bagian paru-parunya. Sehingga membuat keadaan Jane terus menurun. Pihak dokter yang menangani juga menyebut bahwa sang artis mengalami pneumonia akut.
“Pneumonia berat, spesifik Covid-19 dengan kondisi Akut High Risk,” kata salah satu dokter dalam pesan yang beredar di kalangan wartawan.
Kondisi Jane memang drop sejak 24 Juni lalu. Ia kekurangan oksigen saat isolasi mandiri di rumah hingga saturasinya rendah dan memutuskan dilarikan ke rumah sakit. Namun ia sempat mengalami kesulitan karena beberapa rumah sakit yang didatangi sudah penuh.
Akhirnya, Jane masuk Rumah Sakit JMC. Di sana Jane sempat ditangani oleh pihak IGD meski dirinya sempat dirawat di lorong IGD karena kondisi pasien yang membludak.
Pagi ini, seorang rekan menelpon dari Jakarta, “Teman kita meninggal”, ujarnya lirih. Saya langsung tebak, “Jane ya,” di jawab “iya”.
Saya kemudian buka sejumlah media online, dan memang betul, semua mengabarkan Jane telah meninggal dunia dini hari tadi sekira pukul 04.20 WIB. Rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Sungguh sebuah kehilangan. Di balik berbagai kontroversinya di media, bagaimanapun Jane adalah sosok atau pribadi yang baik. Punya jiwa sosial yang tinggi dan peduli pada persahabatan.
Selain aktif di partai politik dan sejumlah kegiatan lainnya yang kerap diliput media, Jane juga aktif dan menjadi pengurus dì Empower Youth Indonesia (EYI) organisasi yang saya dirikan tahun 2017 lalu. Ia juga kerap mengikuti gerakan Aku Mengajar, salah satu program dari EYI.
Beberapa kali turut ke Ambon untuk kegiatan sosial, bersih pantai dan diving bareng. Terakhir kita diving dan aksi bersih Pantai Morella, Maluku Tengah sebelum balik ke Jakarta.
Persahabatan yang relatif singkat, namun bermakna. Selamat jalan sahabatku Jane Shalimar, semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahanmu, menerima semua amal dan ibadah mu. Saya bersaksi, kamu orang baik.
Ambon, 4 Juli 2021