Wajah Pariwisata Indonesia

0
1313

Oleh : Sirajul Fuad Zis

Indonesia dikenal dengan beragam wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata buatan, wisata viral yang saat ini mudah trending kemudian ramai dikunjungi oleh masyarakat. Tahun 2021 Indonesia diharpkan dapat memperbaruhi wajah Pariwisata Indonesia di mata dunia.

Tahun 2020 pariwisata di Indonesia dianggap mati suri, akses ke tempat wisata kadang buka dan terkadang tutup. Lemahnya daya kunjung wisata mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnu) terlihat dari sepinya tempat wisata di berbagai tempat. Kita bisa melihat keadaan demikian di berbagai tempat wisata lokal, sepi pengunjung, pedagang kecil banyak bermenung, ekonomi secara umum tentu saja menurun.

Indonesia butuh wajah baru pariwisata yang dikemas ulang dengan baik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Sebuah kesempatan besar juga dengan hadirnya Menteri baru berlatar belakang pengusaha, yakni Sandiaga Uno. Terlebih pemerintah selama ini sebenarnya mengandalkan Wisman datang dari berbagai negara dengan strategi membebaskan visa masuk ke Indonesia bagi 169 negara.

Dengan pembebasan visa masuk sudah berapa kerugian negara? Atau negara malah diuntungkan oleh sektor pariwisata para Wisman memutarkan uangnya membeli produk-produk lokal. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu direnungkan, ternyata masuk Indonesia sangat mudah dengan konsep wisata ini sengaja mendorong Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Singkat—atau biasa disebut “fasilitas BVKS”—sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Menurut indonesia.go.id, hasilnya naik cukup drastis.

Artinya sejak pemberlakuan kebijakan pembebasan visa ada ketertarikan Wisman berkunjung melihat, menikmati dan menyebarluaskan informasi tentang pariwisata Indonesia di mata dunia. Bahkan saya melihat, beberapa tempat wisata lokal yang menakjubkan dikelola oleh pihak asing. Tempat-tempat favorite seperti di Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat dan beberapa daerah lainnya ada pihak asing yang menjadi investor sekaligus mengelola pariwisata Indonesia.

Baca Juga  Ricuh, Peringatan “New York Agreement” Oleh Mahasiswa Papua di Ambon Dibubarkan Paksa Aparat Keamanan

Dengan hadirnya pihak asing sebagai pengelola, bagaimana kebijakan berikutnya agar ekonomi masyarakat yang berada di sekitar pariwisata lokal tetap stabil bahkan naik drastis mesti disusun pemangku jabatan saat ini. Sebab satu kebijakan yang dikeluarkan, berpengaruh besar kepada perputaran ekonomi.

Sebenarnya saya termasuk tidak setuju kebijakan pemerintah mengubah nama dan fungsi strategis  Kementerian Pariwisata ditambah dengan Ekonomi Kreatif yang dapat menambah beban kerja lebih berat kepada bidang-bidang tertent, karena hasilnya tidak akan fokus dan maksimal. Untuk bagian Ekonomi Kreatif selayaknya dapat ditempat di bawa Kementerian Ekonomi yang sangat erat kaitannya.

Namun kebijakan sudah bulat dan berjalan, langkah selanjutnya fokus yang kita tampilkan pada tahun baru 2021 adalah image Wajah Pariwisata Indonesia di mata dunia. Bagimana pariwisata bisa menjadi sebuah kehidupan bagi warga setempat yang berdekatan dengan objek wisata, adanya pertumbuhan melek edukasi wisata. Jika bisa, Dinas Pariwisata di setiap daerah, tidak sekedar menunggu intruksi dari kantor pusat Kemenparekraf tapi mengambil langkah-langkah strategis juga dalam mencatat, membungkus narasi atau video yang menarik, mempromosikan objek wisata lokal.

Dalam pengamatan saya, konsep wisata terbaru saat ini adalah wisata viral punya potensi tinggi menghidupkan pariwisata. Wisata dengan postingan trending dapat apresiasi dari netizen, kemudian mereka berbondong-bondong berkunjung. Wisata ini juga perlu dicatat oleh dinas pariwisata setempat ke dalam list wisata yang patut dilestarikan. Dengan adanya database yang baik, penjagaan tempat wisata yang mendapat perhatian akan berdampak positif bagi masyarakat setempat.

Konsepsi branding wisata dengan slogan “Wonderful Indonesia” yang makin hari dikenal, perlu dioptimalkan kembali sebelum dilupakan. Sebelumnya Wonderful Indonesia sudah kita lihat di kendaraan umum, ruang publik slogan tersebut muncul. Sebuah kesan dari wajah pariwisata Indonesia yang menakjubkan. Lantas kedepannya mau dibawa kemana  wajah Pariwisata Indonesia?. Saya mempunyai pandangan dalam sebuah tempat wisata memang perlu akademisi ikut terjun memberikan kontribusi pemikiran melalui riset-riset yang dilakukan memerhatikan perilaku wisatawan, memberikan edukasi pengembangan wisata di setiap objek.

Baca Juga  Benny Wenda dituding Indonesia sebagai dalang kerusuhan Papua, Wenda : Itu sudah biasa !

Kolaborasi Kementerian, Pengusaha Objek Wisata/Travel, dan akdemisi yang akan mengawasi perkembangan wajah pariwisata dengan branding-branding offline dan digital. Jika ditanya bagaimana potret wisata Indonesia di mata dunia? Jawabanya tergantung publikasi digital. Setiap wisata yang terpublikasi di internet akan dibaca oleh Wisman sehingga mereka mau berkunjung. Kerjasama Kementerian juga perlu ditingkatkan dengan perusahaan global, satu ide dari saya adalah kerjasama dengan Google pada program Local Guide. Setiap Local Guide Indonesia yang mempromosikan wisata Indonesia punya rating bagus, akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Mari memulai membangun wajah pariwisata Indonesia dimulai dari Local Guide. #lokalbangkit