Suara Milenial: Murad Ismail, Melangkah Pasti, Membangun Maluku di Tengah Pandemi Covid-19

0
1641

“Berbagai macam terobosan Gubernur Maluku turut berdampak pada penurunan angka kemiskinan di Provinsi Maluku.”

Oleh: Resi Sahubawa 

Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail atau yang akrab dipanggil Bang Murad menjadi Gubernur Provinsi Maluku setelah dilantik bersama Barnabas Orno sebagai Wakil Gubernur Provinsi Maluku periode 2019-2024. Kepemimpinan Murad Ismail-Barnabas Orno kini melewati tahun kedua.

Purnawirawan Jenderal bintang dua ini dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu 24 April 2019. Mantan Kakor Brimob Polri ini, karena berkeinginan untuk memajukan Maluku, Murad Ismail kemudian memilih pensiun dini untuk dapat mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku.

Dengan keyakinan dan niat yang tulus untuk membangun Maluku ke arah yang lebih baik dan sejajar dengan Provinsi lainnya, Murad Ismail bersama Barnabas Orno berhasil meyakinkan masyarakat Maluku untuk menjadi pemimpin di bumi raja-raja ini. 

Dengan Visi dan Misi: Maluku Yang Terkelola Secara Jujur, Bersih dan Melayani, Terjamin Dalam Kesejahteraan dan Berdaulat Atas Gugusan Kepulauan. Menggambarkan visi yang kuat dalam memajukan Maluku. 

Dalam menjalankan kepemimpinan sebagai Gubernur Maluku, saya melihat Murad Ismail memiliki ciri khas tersendiri. Lulusan Akpol 1985 ini terlihat visioner, tegas, peduli, menciptakan kesan karismatik yang otentik. Gaya kepemimpinan ini berbeda dengan pemimpin lainnya.

Kepemimpinan yang visioner dengan kesan otentik itu setidaknya dapat kita lihat dari kepemimpinan Murad Ismail dalam penanganan dampak gempa tektonik tahun 2019 tak lama setelah dilantik. Kendati baru menjabat beberapa bulan, berbagai langkah terobosan dan upaya dilakukan oleh Murad Ismail untuk pemulihan bencana alam.

Seperti dapat dilihat saat dirinya meninjau langsung korban gempa di RSUD dr. Haulussy Ambon, Kamis, 27 September 2021, malam, sehari usai terjadi gempa. Pada kesempatan tersebut Murad Ismail berdialog langsung dengan para korban, memanfaatkan kunjungan mendadak selama satu jam itu untuk memberikan harapan dan semangat kepada para korban dan keluarganya.

Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bagaimana kepedulian Gubernur Murad, dengan menyatakan seluruh korban yang menjalani perawatan di RSUD maupun rumah sakit lainnya di Kota Ambon tidak perlu khawatir. Ia menegaskan, semua biaya perawatan akan ditanggung Pemprov Maluku.

“Semua biaya saya tanggung. Jadi kalau ada perawat, dokter atau siapapun dari pihak rumah sakit yang meminta atau memungut aneh-aneh segera laporkan dan saya akan tindak tegas,” tegas Gubernur seperti yang dikutip Antara News.

Di Kesempatan yang berbeda, Gubernur memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku segera menyelesaikan perbaikan rumah warga korban gempa 2019. Murad tak mau dana yang sudah disiapkan tertunda pencairannya karena hal-hal yang sifatnya teknis.

Perintah itu disampaikan secara langsung oleh Gubernur Murad Ismail dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi Tahun 2019, Kamis, 10 Juni 2021 yang berlangsung di lantai VI Kantor Gubernur Maluku.

“Setelah dana dikucurkan ke Maluku, saya ditelepon sama Pak Doni Monardo (Kepala BNPB RI-red). Beliau meminta agar pelaksanaannya benar-benar diawasi. Karena ini uang Negara, saya juga ingatkan agar dilaksanakan sesuai dengan apa yang mereka (BNPB) minta,” tegas Gubernur Maluku, seperti yang ditulis RRI Ambon.

Tak hanya berjibaku dengan gempa, yang terjadi di awal masa kepemimpinannya. Gubernur Maluku kembali diuji dengan pandemi Covid-19. Namun lagi-lagi Gubernur mampu memainkan perannya sebagai pemimpin visioner.

Segala upaya dicurahkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Alhasil Maluku berhasil meraih penghargaan Pelaksanaan PPKM Mikro Terbaik Tingkat Provinsi dari Kepala Kepolisian RI (Kapolri) atas program strategis dan peran efektif  dalam tata kelola  penanganan dan pengendalian Covid-19.

Tak tanggung-tanggung penghargaan itu juga berbarengan dengan pemberian penghargaan bagi dirinya dalam sehari yakni penghargaan Kebudayaan Nugraha Satya Bhakti Budaya dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI).

Penghargaan dari Kapolri menjadi motivasi bagi Satgas Penanganan Covid-19 di Provinsi Maluku maupun Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku untuk lebih bersemangat lagi bekerjasama dengan masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Selain itu, ada fakta kemajuan lainnya, fakta kemajuan, yakni Pemerintah Provinsi Maluku meraih prestasi penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk tahun 2019/2020 ini. Satu penilaian yang mempertegas ada upaya sungguh-sungguh memperbaiki tata kelola Pemerintahan.

Selain legitimasi melalui penghargaan dan penilaian sejumlah lembaga dan otoritas terkait, berbagai upaya mengakselerasi pembangunan Maluku terus dilakukan. Meski di tengah pandemi tidak menyurutkan niat baik Gubernur Maluku untuk terus membangun Maluku demi tercapainya visi misinya.

Hal ini terlihat jelas dari perjuangan Gubernur Murad Ismail dan seluruh stakeholder untuk merealisasikan Maluku Lumbung Ikan Nasional (M-LIN) dan pembangunan New Port Ambon. Serta berbagai upaya lainnya, berbekal jejaring nasional yang dimiliki untuk menghadirkan pembangunan yang berkelanjutan di Maluku.

Berbagai macam terobosan Gubernur Murad turut berdampak pada penurunan angka kemiskinan di Provinsi Maluku. Sesuai data BPS angka kemiskinan turun tipis jika dibandingkan dengan September tahun 2021 yang tercatat sebesar 17,99 persen, turun 0,14 persen dalam kurun waktu enam bulan.

Sama halnya juga dengan pendapatan perkapita selama periode September 2020 hingga Maret 2021, naik sebesar 2,45 persen, atau dari Rp. 573.685 per bulan, menjadi Rp. 587.730 per bulan. Semua usaha yang dilakukan oleh Gubernur Maluku dan stakeholdernya patut diapresiasi dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat. 

Saya yakin, semua yang dilakukan dan pencapaian yang ada, hanya semata-mata untuk kepentingan masyarakat Maluku. Dari berbagai macam keberhasilan yang diraih oleh Gubernur Maluku bersama stakeholder lainnya dalam dua tahun ini, mengkonfirmasi gaya kepemimpinan Murad Ismail sebagai kepemimpinan transformasional.

Kepemimpinan transformasional yang merupakan model kepemimpinan bersifat mengubah, kharismatik dan mempunyai peran sentral serta strategi dalam membawa organisasi mencapai tujuan. Sehingga menjadi lebih sehat dan memiliki interaksi yang baik dengan lingkungan.

Gaya kepemimpinan Murad Ismail ini dikategorikan sebagai kepemimpinan transformasional karena adanya perubahan yang telah Murad Ismail bawa dari Pemerintah Pusat ke Provinsi Maluku. Baik secara internal maupun eksternal.

Kepemimpinan transformasional ini lebih menitikberatkan pada kepemimpinan yang kharismatik dan menginspirasi atau memotivasi para bawahannya. Dalam hal ini, Murad Ismail merupakan sosok pemimpin yang memotivasi, itu semakin terlihat dalam dialog personal atau saat pertemuan informal dengannya.

Dalam berbagai pertemuan, dibalik sikapnya yang kerap di-freaming sebagai pribadi yang ‘keras’, Gubernur Murad selalu memberikan nasehat atau ajakan untuk siapa pun kita, dalam kapasitas apapun untuk selalu peduli pada kehidupan sesama, berbagi apa yang bisa kita bagikan untuk orang lain.

Selaku generasi milenial, saya berharap masyarakat dan semua stakeholder baik pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten dan Kota, LSM, tokoh agama dan semua lapisan masyarakat Maluku mendukung visi dan misi serta setiap program dan kinerja Pemerintah Provinsi Maluku. Karena hasil kinerja pemerintah pastinya untuk kesejahteraan masyarakat, untuk Maluku yang lebih baik.


Penulis pernah bekerja sebagai jurnalis, saat ini menjadi staf di Kanwil Kemenag Provinsi Maluku. Tulisan ini turut menandai dua tahun Kepemimpinan Gubernur Murad