Ini Tanggapan Ketua Komisi IV Terkait Pasien Asal Kabupaten SBB yang Sempat Viral

0
1164
Foto : Ketua Komisi IV Samson Attapary saat memberi keterangan kepada awak Media di Ruangan Komisi IV Senin (25/01/21) terkait dengan hasil pertemuan bersama Direk RS SILOAM dan RSUD Haulusy Ambon.

TABAOS.ID,- Menindak lanjuti postingan yang sempat viral di media termasuk di media sosial, mengenai salah satu pasien wanita asal Seram Bagian Barat (SBB) yang sempat dirawat pada Rumah Sakit (RS) Siloam dan RSUD Haulusy Ambon, Komisi IV menggelar pertemuan bersama untuk menkonfirmasi terkait pemberitaan tersebut.

“Yang pasti rapat ini kita merespon suara publik yang disampaikan lewat media maupun lewat media sosial, dalam kaitannya dengan pelayanan medis yang dialami oleh warga di Rumah Sakit Siloam dan RSUD”, ungkap Ketua Komisi IV Samson Attapary saat ditemui awak media, usai pertemuan yang berlangsung di ruangan komisi IV, Senin (25/01/21)

Attapary mengatakan, terkait itu pihak Direktur Siloam telah memberikan klarifikasi terkait persoalan yang ada.

“Dan juga ada beberapa hal dalam kaitannya dengan pelayanan medis kita bicarakan tadi, dan tadi Pak Direktur Siloam sudah mengklarifikasi bahwa proses penanganan pasien disana sesuai dengan SOP dan sesuai peraturan”, paparnya

Ia menjelaskan, pasien tidak ditolak bahkan ditangani sampai selesai operasi.

“Jadi pasien datang memang ditangani nanti pada saat operasi ke dua selesai ditangani lalu pihak keluarga diminta ke administrasi untuk menjelaskan. Jadi dalam arti bukan tidak ada uang lalu ditolak jadi tetap dilayani sampai selesai operasi dan setelah itu baru disampaikan biaya yang dibayar oleh pasien”, imbuhnya

Menurut Atapary, untuk penanganan di RS swasta tentu profit (Keuntungan) didahulukan, dan standar pelayanan menjadi urusan berikutnya.

“Dan memang harga itu pasti mahal bukan hanya untuk pasien yang dalam klasifikasi menengah kebawah tapi dalam standar kita juga itu pasti mahal dan memang itulah Siloam dia hadir, dan sebagai Rumah Sakit swasta tentu profit diutamakan dan kemudian bicara pelayanan”, sebutnya

Baca Juga  Kanwil Kemenag Intensifkan Program Safari Jumat di Maluku

Pihaknya juga menegaskan, agar informasi terkait keberadaan biaya penanganan RS. Siloam dapat diinformasikan kepada seluruh masyarakat Maluku agar diketahui.

“Dalam hal ini tentu Siloam akan mengimbangi dengan pelayanan yang diberikan, maksudnya kan mereka hanya buka di kelas satu dan juga VIP. Untuk itu kita sampaikan ke Siloam juga harus menyampaikan secara luas di Masyarakat bahwa ini memang rumah sakit yang mahal untuk standar Maluku”, pesannya

Lebih lanjut, atapary mengusulkan agar pihak Siloam dapat menyertakan biaya secara terperinci dalam bentuk baliho agar diketahui oleh masyarakat luas.

“Dan kalau bisa tadi saya usul di gerbang masuk ada baliho besar berapa biaya terperinci terkait dengan standar pelayanan di Siloam agar masyarakat bisa tahu”, tutupnya.

(T-07)