TABAOS.ID,- Satu unit Angkutan Umum di Kota Dobo, Kabupaten Aru, terperosok atau terjungkal keluar jalur dan masuk kedalam jurang. Kejadian naas ini di-posting oleh Fangki Ngaibawar pada akun Facebook-nya.
Postingan Fangki ini memperlihatkan kondisi dari mobil angkutan umum ini sudah terperosok ke bawah jembatan Marbali Kota Dobo, Sabtu (22/5).
Kejadian ini menjadi sorotan masyarakat, bahkan ada yang mengabadikan kejadian itu dengan kamera dari handphone android yang dimiliki.
Dalam postingan Fangki, ia juga menulis bahwa kejadian kecelakaan ini sudah terjadi berulang kali namun tidak ada perhatian dari Pemerintah , termasuk tokoh adat dan agama di kabupaten tersebut.
“Selama ini pemerintah, tokoh adat tokoh agama di Kota Dobo tidak peduli, atas kejadian serupa kendati kejadian ini sudah terjadi berulang kali,” terang Fangki
Dirinya mengungkapkan, ketika kejadian seperti ini di posting di media sosial, hanya menjadi bahan cerita.
“Bukannya cari solusi ketika masalah ini diposting di media sosial, malahan jadi bahan cerita dan buah bibir saja,” ungkapanya.
Menurutnya kejadian ini bakal terulang lagi jika tidak ada tindakan atau kepedulian dari instansi terkait dengan kondisi jembatan yang sempit dan tidak layak lagi dilewati kendaraan, pada hal jalur tersebut adalah salah satu jalur penting.
Sementara itu, Wilim Defik Fredrik Gainaugasiray yang juga memberikan komentar terkait kejadian tersebut menjelaskan, dari sisi keamanan berlalu lintas, khusus pada lintas jembatan dan lekukan jalan yang saling bersimpang arah.
“Beta sih melihat dari sisi keamanan berlalu lintas, coba lihat lintasan dengan kedudukan jembatan pada lekukan jalan dengan dua jalur, bahkan menanjak dan serongan pendek, serta sempit maka akan berpengaruh pada manuver kendaraan dalam kecepatan sedang apalagi tinggi”, jelas Fredrik.
Sehingga lanjut dia, kondisi ini rentan terjadi kecelakaan. “Coba bayangkan jembatan dengan jarak serongan (belokan pendek-red) dan jalur yang menyempit, dan juga agak menanjak maka manuver kendaraan dalam kecepatan sedang (apalagi tinggi) akan sangat rentan terjadi kecelakaan, bahkan sering terjadi kecelakaan tunggal,” urainya.
(TCJ)