
TABAOS.ID, – Pengembangan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) merupakan salah satu jalan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat wilayah Timur Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ikut terlibat di dalam pengembangan ini, akan menyiapkan ekosistem industri untuk menyukseskan program pemerintah yang sudah lama digulirkan tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan, ekosistem industri yang dimaksud adalah menyiapkan infrastruktur dasar pelabuhan perikanan serta memastikan ketersediaan komoditi laut sebagai bahan dasar berlangsungnya produksi di kawasan LIN.
“Saya mempersiapkan dari aspek ekonominya, jadi ekonominya adalah ikan dan yang berkaitan dengan biota laut. Ini yang sedang kita siapkan,” ujar Menteri Trenggono di Ambon, Jumat (5/2/2021).
Pelabuhan perikanan di kawasan LIN Maluku rencananya dibangun semodern mungkin dengan mengusung konsep integrasi dari hulu hingga hilir. Dengan demikian, proses bisnis yang berjalan lebih efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Bagi kami di KKP adalah bagaimana seluruh potensi sektor KP atau biota kelautan ini, bisa berpusat di sini, sehingga perekonomian di sini nanti tumbuh. Lalu ada terbangunnya suatu pelabuhan perikanan yang modern, seperti yang kaya di Jepang misalnya,” ujar Menteri Trenggono.
Menurutnya, butuh kerjasama semua pihak untuk menyukseskan program Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. Sejauh ini sinergitas antar kementerian/lembaga dan pemerintah sudah dibangun di bawah komando Kemenko Marves.
“Saya kira mohon dukungan dari semua pihak, supaya pembangunan ekonomi timur sudah bisa kita laksanakan sehingga menjadi legacy pemerintahan ini ke depan,” pungkasnya.
Menteri Trenggono mengunjungi kawasan LIN di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, ditemani Gubernur Maluku, Murad Ismail beserta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, serta Deputi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin.
(T-07)