Terkait Perubahan Lalin Dipertigaan Polda. Fraksi Demokrat Minta Kajian Ulang

0
896
Foto: Sekretaris Farksi Demokrat, Kota Ambon Jelly Toisutta kepada awak media di Ambon, Rabu (27/01) menjelaskan pengalihan arus lalulintas di pertigaan Markas Polda (Mapolda) Maluku, Rabu (27/01/21).

TABAOS.ID,- Perubahan jalur dipertigaan Polda Maluku, kawasan Keluarhan Batu Meja dipertanyakan sejumlah masyarakat Kota Ambon.

Sekretaris Farksi Demokrat, Kota Ambon Jelly Toisutta kepada awak media di Ambon, Rabu (27/01) menjelaskan pengalihan arus lalulintas di pertigaan Markas Polda (Mapolda) Maluku dari dua arah menjadi satu arah dinilai tidak menjadi solusi terhadap terurainya kemacaetan pada sejumlah ruas jalan khususnya jalan Tulukabessy.

Dijelaskan, pengalihan jalan dinkawasan tersebut mesti dijelaskan oleh Dinas Perhubungan Kota Ambon, apakah perubahan jalur aakah rekayasa atau pengalihan lalunlintas sebab hal ini sudah terjadi lama.

” Dinas Perhubungan Kota Ambon mesti menjelaskan apakah perubahan arah dinpertigaan Mapolda itu rekayasa atau pengalihan, dan tentunya ada aturan yang mengatur tentang rekayasa dan pengalihan jalur lalu lintas ” ulasnya.

Dirinya menjekaskan, kondisi perubahan jalur Ini sudah 1 minggu  sehingga masyarakat sudah banyak membuat  pengaduan. Pasalnya masyarakat yang ingin ke Skip dari arah Polda Maluku harus memutar masuk ke jalan Tulukabessy, memutar lagi k kawasan balakang soya dan masuk ke skip.

Tidak hanya itu, jika kondisinya sudah seperti ini jika pengalihan  ke jalur Mardika harus dihitung perpadatan jalan disitu sebab , banyak kendaraan,  dan hampir semua jalur melewati kawasan mardika sehingga  terjadi penumpukn dan menimbulkan kemacetan.

“Dengan kondisi kota yang kacil, sementara kita upayakan  sehingga jangan ada  kemacetan, justru pengalihan jalur justeru  menimbulkan kemacetan, ” ungkapnya.

Untuk, Tousutta berjanji bakal mendorong Komisi III DPRD Kota Ambon untuk memanggil Dinas Perhubungan Kota Ambon untuk meminta klarifikasi sekaligus menjelaskan apakah ini rekayasa jalan atau pengalihan.

Tentunya ” katanya pula” masyarakat sudah kecewa, karena dari  arah  Jalan Pattimura ke Jalan Kakiali yang ditutup dan  disitu dan diarahakan ke jalur Mardika.

Baca Juga  DPRD Setujui Dua Raperda Usulan Pemprov Maluku

Menurutnya akibat rekayasa berdampak pada beban biaya perjalanan masyarakat yang membengkak.

Dirinya mencontohkan, masyarakat  dari pasar Mardika atau pasar Amplas saaat ke kawasan Skip hanya butuh biaya perjalanan sekitar Rp10.000 tapi dengan adanya putaran seperti itu sekarang yang bahasanya direkayasa ini, itu terjadi pembengkakakan menjadi Rp 20.000 dan cukup memberatkan.

” Jika ini pengalihan jalan,  perlu  dipetimbangkan ulang karena yang pertama itu masyarakat menjadi resah karena biaya perjalan yang nantinya cukup besar,  artinya transportasi yang bertambah kedua  beban di Mardika di jalur itu cukup besar berat dari padatnya kendaran jadi dipikirkan baik baik.” ujarnya.

Tidak hanya masyarakat pengguna jalan, tetapi para pengendara becak, biasan dari jalan Pattimura mereka belok kiri ke Jalan Kakiali mereka haru kembali memutar.

Sementara itu, Plt  Kadis Perhubungan Kota Ambon, Roby Sapulette kepada awak media di Ambon mengungkapkan
pengalihan atau rekayasa jalan di Pattimura menuju jalan rijali yang ditutup susah dikoordinasikan dengan pihak Lantas Polresta, dan tentunya  ada pengaruh  plus minusnya.

Dimana  pada pertigaan polda itu crauditnya  berkurangan karena tidak terjadi crosing disitu, yang kedua Craudit pada  jalan masuk arah Polda ke Skip itu juga itu sudah tidak ada kerana memang merupakan kawasan satu arah dan yang ketiga biasanya  sepeda motor gunakan jalan pintas dari jalan  rijali polda,  terus menerobos ke Depan DPRD Kota.  Sehingga ketika direkayasa maka kawasan tersebut menjadi tertib.

Dengan adanya rekayasa, nilai  plusnya   tersebut menjadi tertib.” ungkapnya.
Lanjutnya, sementara dampak  minusnya adalah bahwa terjadi beban  arus di jalan Tulukabessy.

Dengan demikian, “katanya”  arus lalu lintas itu harus masuk ke jalan Achmad Yani kemudian masuk lagi ke jalan Jan Paais, kemudian Sultan Hairun masuk lagi ke Jalan Slamed Riady dan masuk ke Jalan  Panjaitan dan ke Jalan  Tulukabessy.

Baca Juga  Tim SAR Selamatkan 4 Orang Penumpang Speed Boat di Perairan Tual

(T-12)