Ada Aktor Politik Di Balik Isu Terkait Pencopotan Kasrul Sebagai Sekda Maluku

0
1721

TABAOS.ID,- Salah satu aktivis muda asal Aru, Calin Leppuy menyampaikan bahwa terkait dengan desakan pencopotan Kasrul Selang sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku baginya diluar substansi dari objek sebenarnya.

Hal tersebut sudah jauh daru inti masalah. Yaitu goyangan Sekda Maluku tertanggal 19 Asgustus 2020 silam digedung DPRD Provinsi Maluku.

“Terhadap desakan yang meminta Pak Kasrul Selang dicopot dari jabatan Sekda Maluku bagi beta sangat tidak masuk akal dan tidak nyambung dengan objek masalahnya yaitu Pak Kasrul yang dianggap melanggar protokol kesehatan” jelasnya kepada tabaos.id (26/08).

Ditambahkan-nya jika isu pencopotan Kasrul dari jabatan Sekda Maluku memiliki muatan politis, atau ada aktor politik dibalik Isu tersebut.

“Rasionalnya adalah kalau meminta Pak Kasrul Selang mundur dari tugasnya sebagai ketua Gustu Covid-19, itu baru nyambung dan masuk akal. Tapi kalau meminta beliau dicopot dari jabatan Sekda, saya pikir ini sudah politis dan kemungkinan saja ada aktor politik dibalik gerakan dan desakan tersebut”, tandasnya

Dirinya juga mengungkapkan kaum mahasiswa sebagai agen perubahan atau Agent Of Change justru menjadi tameng dari kepentingan politik yang memanfaatkan situasi tersebut.

“Ironisnya mahasiswa yang mestinya menjadi agent of change justru menjadi tameng dari kepentingan sekelompok elit politik yang memanfaatkan situasi ini sebagai pintu masuknya”, ungkapnya.

Dikatakan olehnya, bahwa dirinya juga merupakan bagian dari pengkritik pada saat kejadian itu berlangsung dan baginya sangat wajar ketika ada ungkapan marah dan juga kecewa tetapi kemudian Ia menyesalkan adanya kritik yang dirasa berlebihan dan berpotensi menciptakan masalah baru.

“Saya juga bagian dari kritikan tersebut bahkan saya dikenal sebagai kritikus yang cukup keras, tetapi kritikan yang saya berikan lebih bersifat konstruktif dan solusional”, jelasnya.

Baca Juga  Sah! Akhirnya BPOM Setujui Vaksin Covid-19, Ini Efek Sampingnya

Menurut Calin, wajar ada kekecewaan dan bahkan marah, tetapi kemarahan itu jangan sampai berlebihan dan menciptakan masalah baru yang lebih rumit.

“Kita orang Maluku ini memiliki salah satu watak dasar yaitu “bangsa pemaaf” apalagi sesama anak Maluku sendiri, mestinya kita watak itu yg kita gunakan” Kata Calin alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia Maluku.

Sambungnya lagi, Sekda Maluku (Kasrul Selang) telah menerima kritikan dari berbagai elemen bahkan telah meminta maaf menurutnya sejalan dengan Kasrul, Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury telah meminta maaf kepada Masyarakat Maluku sehingga harusnya disudahi

“Pak Sekda sudah menerima kritikan kita sebagai bahan evaluasi dan ketua DPRD Provinsi Maluku sudah meminta maaf. Apalagi yang kurang? Beta rasa sudah sangat representatif untuk menjawab keresahan dan kemarahan kita semua”, harapnya.

Ia juga mengajak semua fokus mengurus masalah yang lebih penting, seperti membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mendorong terealisasinya Lumbung Ikan Nasional (LIN), dan lain sebagainya.

Menurut Calin janganlah kita membangun Konflik Internal antara orang Maluku sendiri. Bahkan mestinya, konflik itu dengan jakarta soal kebijakan LIN yang sudah 10 tahun tak kunjung jelas alias ditipu terus oleh Jakarta.

“Mestinya itu yang menjadi fokus kita. Energi sosial Maluku ini harus diarahkan utk menginterupsi Jakarta yang selama ini tak adil kepada Maluku, soal kebijakan pembangunan dan alokasi APBD. Itu yang harus menjadi fokus kita. Berhentilah membangun konflik kita dengan kita” tungkasnya

“Apakah hanya karena nila setitik lalu dengan semudah itu harus rusak susu sebelanga? Beta kira sangat keliru bahkan itu bukan solusi cerdas, malah sebaliknya itu adalah boomerang yang sangat merugikan bagi pembangunan Maluku ke depan”, terangnya.

Baca Juga  Dituding Manipulasi Data Dana Gempa, Begini Tanggapan Pemerintah Negeri Passo

Ia Berharap para elit politik tidak memperkeruh situasi dan dapat bersama-sama bergandeng tangan untuk membangun Maluku.

“Saya juga berharap elit-elit Politik jangan memperkeruh situasi ini. Mari kita bersama-sama membangun Maluku dengan cara-cara yang elegan dan konstruktif tanpa harus saling menjatuhkan dan menyerang kecuali kesalahannya sudah tidak bisa ditolerir lagi. Semoga ini menjadi perhatian kita semua”, pungkasnya.(T-07)