Hindari Konflik Pemilu, KPU dan Bawaslu Tingkatkan Pengawasan di Masa Tenang Kampanye

0
1292
KPU menggelar Doa Bersama dan Konser Musik Pemilu 2019 di Pelataran Gong Perdamaian Dunia (GPD) Ambon. Sabtu (13/4/2019) malam. (foto : Usman)

TABAOS.ID,- Masa kampanye calon anggota DPR/ DPD/ DPRD dan Capres/Cawapres akan segera berakhir pada tanggal 14 April 2019. Kampanye tersebut telah berlangsung sejak tanggal 23 September 2018 lalu.

“Masa kampanye akan berakhir besok, setelah hampir 6-7 bulan, sekitar 200 hari, 4800 jam,” ujar Samsul Rifan Kubangun, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD Maluku) saat Konser Musik Pemilu 2019 di depan Lapangan Merdeka, Ambon, Sabtu, 13 April 2019.

Berdasarkan jadwal resmi Pemilu 2019, masa kampanye calon anggota DPR/DPD/DPRD dan capres/cawapres berakhir pada 13 April 2019, dan memasuki masa tenang masa tenang 14-16 April 2019 sebelum pemungutan dan penghitungan suara 17 April 2019.

Memasuki masa tenang, seluruh peserta pemilu dilarang memanfaatkan hari tenang untuk melakukan kampanye. Termasuk juga berkampanye di media sosial.

“Saat masa tenang, kami harap alat peraga kampanye dibersihkan ditertibkan. Termasuk media sosial yang telah terdaftar harus dihapus,” ujar Samsul.

Bawaslu juga meminta tidak berkampanye selama masa tenang,yaitu 14, 15, dan 16 April 2019. Bawaslu akan mengawasi kampanye saat masa tenang.

“Kami telah melakukan apel siaga secara serentak di provinsi, kota dan kecamatan se-kota Ambon,” kata Ketua Bawaslu Maluku, Abdurrahman Elly.

Menurut Abdurrahman, apel siaga adalah alarm untuk pengawasan pemilu. Menjelang Hari H pencoblosan 17 April 2019, dianggap berpotensi terjadi kecurangan dan pelanggaran dalam bentuk politik uang sehingga, Apel Siaga penting dilakukan untuk memaksimalkan pengawasan, khususnya pada masa tenang tanggal 14-16 April 2019.

“Kita akan mengawasi hingga tanggal 16, untuk mengingatkan masyarakat bahwa kecurangan seperti serangan fajar ,pembagian bingkisan untuk dihindarkan,” tutur Abdurrahman.

Maluku Rawan Konflik Pemilu dan Harapan Pemilu Berjalan Aman

Baca Juga  Terkait Pemindahan Kantor Gubernur, Ini Kata DPRD Maluku

Provinsi Maluku kembali masuk dalam kategori daerah rawan konflik pemiu versi Bawaslu RI. Maluku menduduki peringkat ke-4 daerah rawan pemilu setelah Sumatera Barat, Yogyakarta dan Papua Barat.

PLH Gubernur Maluku Amin Bin Taher dalam sambutannya yang dibacakan staf Ahli Gub Maluku Bidang Kemasyarakat dan SDM Halim MM, berharap pemilu berjalan aman, tentram, dan kondusif.

“Momentum Perhelatan pemilu bukanlah barang baru. Semoga pemilu berjalan aman,tentram, dan kondusif,” kata Halim.

Halim melanjutkan, masyarakat maluku makin matang dalam berpolitik.  Hal itu dilihat dari pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku tahun lalu. “Tinggal bagaimana menjalankan pemilu ini secara baik,” ujarnya.

Meskipun pemilu kali ini jauh lebih sulit dari Pilkada beberapa bulan lalu, sebab pemilu kali ini warga diminta untuk mencoblos lima surat suara sekaligus yakni untuk DPRD Kabupaten Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan juga Pilpres dengan sistem penghitungannya.

Menurutnya, gesekan politik sering terjadi dalam masyarakat menjelang pemilu. Terutama partai politik dan peserta politik. Ia meminta agar semua elemen menghindari hal tersebut. Ia juga berharap Maluku tidak termasuk daerah rawan menjelang pemilu lagi.

“Kita pasti menginginkan pemilu yang berlangung sukses tanpa gesekan politik dalam masyarakat menjelang pemilu. Semoga Maluku bukan daerah yang paling rawan,” kata Halim.

Tokoh agama Provinsi Maluku juga mengharapkan pemilu berjalan aman dan damai. Menurut mereka, pilihan boleh berbeda. Namun, kesatuan NKRI adalah yang utama.

” Mari bekerja sama menjaga keamanan dan kedamaian untuk pemilu serentak. Untuk masyarakat jangan golput. Golput itu termasuk WNI yang tidak bertanggung jawab,” ujar Abdullah Latuapo, Ketua MUI Kota Ambon.

Menurut perwakilan agama Katolik, pemilu bermartabat dan bermanfaat akan menghasilkan pemimpin yang baik. “Semoga menerima apapun hasil pemilu,” ujarnya.

Baca Juga  Haerudin Tuarita, Generasi Baru Partai Golkar Maluku

KPU menggelar Doa Bersama dan Konser Musik Pemilu 2019. Kegiatan ini bertujuan untuk meminta doa restu, doa para tokoh agama untuk proses pemungutan suara berjalan dengan aman, tertib dan lancar di bumi raja-raja.

Hal itu juga sebagai tanda berakhirnya masa kampanye menjelang dan menjelang pencoblosan. Doa dipimpin ulama muslim dan diikuti tokoh agama lain. (T01)