TABAOS.ID,- Walikota Ambon Richard Louhanapessy mengawali sambutannya dengan salam campur saat Apel Siaga Tiga Pilar Kamtibmas dalam Menyongsong dan Menyukseskan Pelaksanaan Pemilu Tanggal 19 April 2019. Salam itu berupa gabungan ucapan salam agama-agama di Indonesia.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan,” ucap Richard.
Salam tersebut pernah digunakan Presiden Joko Widodo pada pidato pelantikannya sebagai presiden, 20 Oktober 2014 lalu. Salam yang sama juga pernah dipakai Prabowo ketika pidato pada berbagai acara di pemilihan presiden beberapa bulan lalu. Ketika Prabowo dan Jokowi menggunakan salam campur berbagai agama itu, banyak kiyai yang protes.
Menurut Richard, kepala daerah wajib menyapa semua agama sebagai wujud toleransi dan kerukunan beragama. Richard mengatakan, salam itu mengingatkan agar menjaga persatuan antarumat beragama. “Meskipun agama itu minoritas, kita harus tetap menyapa,” ujar Richard.
Richard mengatakan, bangsa Indonesia adalah pluralisme dan tetap menjunjung tinggi semangat kebangsaan. Ia mencontohkan kehidupan beragama di Bali dan Aceh yang tetap menyapa agama-agama minoritas.
“Misalnya Di Bali mayoritasnya Hindu tetap menyapa agama lain. Begitu pula di Aceh yang mayoritasnya Islam,” tutur Richard.
Richard berharap, Kota Ambon tetap menjadi contoh kerukunan antar umat agama. Ia juga berharap Kota Ambon mampu menjadi contoh penyelenggaraan pemilu untuk daerah-daerah lain.
”Kota ini contoh untuk Indonesia. Kota yang menjadi contoh kerukunan antar agama yang baik. Semoga Kota ini bisa menjadi contoh penyelenggaraan pemilu untuk daerah-daerah lain juga,” kata Richard.(T01)