Maluku Pusat Atlantis yang Hilang (Bagian Kedua)

0
664

“Tanahnya terbaik di dunia, berlimpah tanaman dan kayu pertukangan. Flora dan fauna beragam.”

Oleh: Nour Payapo

Selain gempa bumi dan banjir besar menyebabkan Atlantis tenggelam, dugaan sementara bahwa benua Atlantis itu mengarah ke Maluku, meskipun hipotesa lainnya, menentukan laut Jawa memiliki karakteristik pusat Atlantis.

Memuat tulisan utuh dari situs berita lingkungan Mongabay: ahli teknik hidrologi, Dhani Irwanto meneliti lokasi Atlantis melalui teks yang ditulis filsuf Yunani, Plato atau Platon dalam bahasa Yunani Kuno pada 360 Sebelum Masehi (SM). Dhani meneliti teks dialog Timaeus and Critias sejak 2010 dan terbitkan buku berjudul Atlantis The Lost City is in Java Sea terbit 2015. “Hasil penelitian saya. Kotanya, ibukota Atlantis itu ada di Laut Jawa,” kata Dhani Irwanto.

Kisah Atlantis di Indonesia telah ditulis sejumlah penulis dan peneliti antara lain Eden In The East: Drowned Continent of Southeast Asia karya Stephen Oppenheimer terbit 1998, buku berjudul The History of Java karya Thomas Stamford Raffles terbit 1817, Plato Never Lied Atlantis is in Indonesia karya Danny Hilman terbit 2013, dan Atlantis: The Final Solution karya Zia Abbas terbit 2003.

“Kisah yang ditulis Plato jika dipindah dalam kertas setebal 22 halaman,” kata Dhani. Untuk menelitinya, Dhani harus mempelajari bahasa Yunani selama lima tahun. Ia mengartikan kata per kata untuk mengidentifikasi. Penelitian dilakukan dengan metode Potsherds model anastylosis atau model pecahan tembikar.

“Pecahan tembikar disambungkan dengan tepat. Tembikar ini narasi yang ditulis Plato. Diteliti untuk menemukan lokasi Atlantis,” katanya dalam diskusi daring “Menyingkap Jejak Peradaban Atlantis di Laut Jawa,” yang diselenggarakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (23/01/2021).

Baca Juga  Raih 40 suara, Nono Sampono Kembali Rebut Pimpinan DPD RI

Untuk meneliti naskah Plato, dia menggunakan pendekatan 20 disiplin ilmu. Diantaranya antropologi, biologi, linguistik, geologi, klimatologi, oseanografi, dan mitologi. Setelah itu, katanya, baru menggunakan pendekatan ilmu arkeologi. Dhani memindai setiap kata dan kalimat teks yang ditulis Plato.

Pertama Plato menjelaskan Atlantis terletak sangat jauh di Samudera Atlantik. Curah hujan tinggi, air melimpah, matahari melewati atasnya, beriklim hangat. Aliran sungai melimpah, hanya dua musim, tanah subur, kayu melimpah, pertanian dan peternakan maju.

Tanahnya terbaik di dunia, berlimpah tanaman dan kayu pertukangan. Flora dan fauna beragam. “Ini menunjukkan daerah Atlantis beriklim tropis. Hanya tiga kemungkinan, Amerika Tengah, Afrika tengah atau Asia Tenggara,” kata Dhani.

Plato menulis terdapat bangunan berlapis perunggu, kuningan, emas dan orichalcum yang dideskripsikan berwarna merah, harga lebih mahal kecuali emas. “Kemungkinan batu permata Zircon. Banyak ditemukan di Kalimantan,” ujarnya.

Catatan Plato berikutnya, pusat pemerintahan berada di laut, di mulut laut. Terdapat banyak pulau. Dermaga yang ramai dan dikunjungi dari berbagai penjuru. Armada angkatan laut yang kuat. “Tradisi maritim tinggi. Melihat sejarah peradaban, kemungkinan hanya di Asia Tenggara,” ujar Dhani.

Teks berikutnya, wilayahnya memiliki sebuah laut dan mulut laut yang dikelilingi benua tak terbatas. di luar wilayah terdapat Samudera. Menjulang dan terjal di sisi Samudera. Narasi geografi cukup detail. Kemungkinan di Sundalandia atau Asia Tenggara bagian Barat. Sekarang pulau Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.

Plato menulis, terjadi perang 9 ribu tahun sebelum Solon. Dhani memperkirakan pada 11.600 tahun lalu. Dia memeriksa peta bumi 11.600 tahun, Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatera masih terhubung dalam satu daratan, disebut Sundaland.

Teks Plato berikutnya, terdapat dataran yang rata menuju laut dilingkupi pegunungan. Mengarah ke selatan terlindung dari utara. Dikelilingi pegunungan besar dan kecil yang indah dengan desa dan rakyat makmur. Sungai, sawah dan padang rumput.

Baca Juga  Posisi Maluku Dalam Target Produksi dan Dana Bagi Hasil Perikanan

Terdapat berbagai macam kayu. Geometri dataran berbentuk persegi panjang dan lonjong. Panjang 3 ribu stadium (sekitar 555 kilometer) dan lebar 2 ribu stadium (sekitar 370 kilometer). Dhani meneliti Provinsi Kalimantan Tengah terdapat dua pegunungan. Yakni gunung Muller Schwaner dan Meratus. Ukuran panjang 550 kilometer lebar 370 kilometer, terbuka ke laut Jawa.

Teks berikutnya, terdapat saluran di dalam dataran. Saluran utara dalam 100 kaki (sekitar 30 meter, lebar 1 stadium (sekitar 185 meter) dengan interval 100 stadium (sekitar 18,5 kilometer), keliling daerah 10 ribu stadium (sekitar 1.850 kilometer). Ada terusan yang digali dari saluran utama, menghubungkan satu ke yang lain. Kedua jenis saluran digunakan mengangkut kayu dan hasil bumi menggunakan kapal. Kedua saluran digunakan untuk mengairi lahan di musim panas (kemarau) dan lahan mendapat air hujan di musim dingin (musim hujan). Menghasilkan dua kali panen setahun. (Bersambung)

Penulis adalah intelektual Muda Maluku