“Dibalik sederet cerita kesuksesan Murad, tak lepas dari orang sekelilingnya. Selain orang tua dan kerabat dekatnya, sosok yang dinilai sangat mendukung karir dan kepemimpinan Murad yakni Widya Pratiwi.”
Oleh: Tarsisius Sarkol,S.Sos,M.Si
Ketika diajak menulis untuk ‘Chapter in Book’ dengan tema “2 Tahun Pengabdian: Gubernur Maluku di mata Milenial Maluku”. Saya kemudian mencari inspirasi yang menurut saya, mungkin tidak tersentuh pikiran rekan-rekan penulis lain.
Dalam perspektif saya, selama 2 tahun kepemimpinan Gubernur Maluku, Murad Ismail apalagi di tengah ancaman pandemi Covid 19 tak lepas dari dukungan orang sekitarnya. Orang tua, kerabat dekat, para staf, dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) adalah orang yang membantunya. Tak lupa, sosok wanita hebat di belakang Murad Ismail.
Ungkapan “ada wanita hebat di balik kesuksesan seorang pria” berlaku bagi sosok Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) Murad Ismail. Murad Ismail yang kini, menjabat Gubernur Maluku periode 2019-2024 memiliki karir terbilang moncer. Pria kelahiran Waihaong, Nusaniwe, Ambon, Maluku, 11 September 1961 ini, merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985.
Dikutip dari tulisan media online kumparan, dituliskan Karir Murad Ismail terus menanjak ketika mulai dipromosikan sebagai Kasat Brimob Polda Sumatera Utara, dan di tahun 2008, dipromosikan sebagai Kasat Brimob Polda Metro Jaya. Hingga pada tahun 2013, Murad dipromosikan menjadi Wakapolda Maluku berpangkat Kombes Pol.
Tidak sampai setahun, tepatnya pada 14 Desember 2013, Murad dilantik menjadi Kapolda Maluku dan pangkatnya menjadi Brigjen. Setelah sukses di Maluku, Murad akhirnya dilantik sebagai Kakor Brimob Polri dan pangkatnya naik menjadi Irjen Pol, hingga meminta pensiun untuk ikut bertarung pada Pemilihan Gubernur Maluku 2018 lalu (kumparan 2017).
Berbekal mental sebagai petarung, menghantarkan Jenderal Polisi Bintang Dua ini, sukses dalam debut politik di Maluku. Yaitu terpilih sebagai Gubernur Maluku didampingi Wakil Gubernur Barnabas Orno.
Dibalik sederet cerita kesuksesan Murad, tak lepas dari orang sekelilingnya. Selain orang tua dan kerabat dekatnya, sosok yang dinilai sangat mendukung karir dan kepemimpinan Murad yakni Widya Pratiwi. Sosok yang sering disebut dengan Widya Murad Ismail, merupakan Istri dari Murad Ismail.
Wanita yang dikenal enerjik ini, kini menjadi sorotan publik Maluku. Bagaimana tidak?, sejak didapuk sebagai Ketua Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Maluku 2019 lalu, Widya menjalankan amanah dengan penuh cinta. Tentu, apa yang dilakukan Widya tak lain untuk membantu kepemimpinan suaminya, Murad Ismail.
Sejumlah jabatan disandang oleh Widya, mulai dari Ketua Tim PKK Provinsi Maluku dan Duta Parenting. Dirinya juga dipercayakan sebagai Ketua Dekranasda Provinsi, Bunda PAUD Maluku, dan juga sebagai Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Maluku.
Melalui Tim PKK Provinsi Maluku, sejumlah kegiatan mendukung kesejahteraan masyarakat Maluku, terutama bagi perempuan dan anak terus digalakan. Sejak 2019, Widya mulai bergerak mengajak ibu-ibu PKK mewujudkan 10 program PKK di tiap kabupaten/kota di Maluku, menekan angka stunting di Maluku dengan menggelar kegiatan bahkan mengunjungi anak stunting di beberapa daerah.
Sebagai Ketua Dekranasda, Widya juga aktif mengkampanyekan potensi budaya dan kerajinan khas Maluku. Batik bermotif Maluku, menjadi ‘bahan kampanye” mempromosikan ke luar Maluku. Tahun 2020 lalu, sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Maluku, Widya menggelar Kompetisi Membangun Negeri (MI) serta Walang UMKM (WM) Centre.
Di bidang keagamaan, tahun 2019 lalu, sebagai Ketua DPW Lasqi Maluku, Widya berhasil mengantarkan Duta Qasidah Nasional Provinsi Maluku sebagai juara umum Pemilihan Duta Qasidah Nasional ke XXIV yang dihelat sejak 25-29 November 2019 di Kota Ambon. Sejumlah kegiatan dan kesuksesannya yang diraih Widya Murad Ismail menunjukan betapa besar perhatian bagi masyarakat Maluku.
Cerita kesuksesan Irjen Pol (Purn) Murad Ismail sebagai Gubernur Maluku, karena ada dampingan istri, sama dengan cerita-cerita kesuksesan beberapa politisi dan pengusaha sukses di dunia. Seperti cerita kesuksesan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Kehadiran Barack Obama di pentas Politik Negeri Paman Sam, tak lepas dari sosok istrinya, Michelle Obama.
Seperti ditulis media Lapan Online. Com, Barack Obama pernah mengatakan dibalik segala hal yang dilalui, selalu berpikir waras dan tetap seimbang saat menghadapi tekanan, adalah karena kehadiran sang istri.
“Dia bukan cuma perempuan idaman yang hebat, tapi juga batu karang bagi saya. Saya mengandalkan dalam banyak hal,” demikian kata Barack Obama saat memberi ucapan romantis pada perayaan 25 tahun pernikahan mereka.
Kisah kesuksesan Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Presiden Barack Obama, juga dialami CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Dalam beberapa kesempatan Mark mengatakan istrinya, Priscilla Chan, memiliki peran yang sangat penting dalam hidupnya.
Dalam sebuah pidatonya di Harvard, Mark mengatakan Priscilla telah menginspirasinya untuk menjadi sukarelawan dan pekerja sosial. “Priscilla ada orang terpenting dalam hidup saya,” ucap Mark.
Mengutip tulisan Mohtar Jaenal pada laman website Lapan Online.Com, seorang istri menjadi kekuatan dalam kehidupan suami. Bukan hanya sekadar teman hidup, tetapi seorang istri peran besar bagi kesuksesan suami dan buah hatinya. Sejarah mencatat, dibalik kesuksesan suami, ada istri yang selalu setia menopang dan membantu. (Jaenal 2020).
Widya Murad Ismail ‘Magnet Politik’ 2024
Kondisi saat ini, banyak sekali wanita yang mampu memberi peranan besar dalam berbagai aspek. Banyak perempuan sungkan atau malu untuk punya cita-cita. Padahal, salah satu kunci keberhasilan untuk mencapai posisi puncak adalah cita-cita dan impian yang membuat langkah lebih terarah, semangat dan energi memuncak untuk bangkit.
Dilihat dari segi pendidikan, wanita masa kini sudah memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Dari segi peranan dalam keluarga banyak wanita masa kini yang juga ikut berkarir sebagaimana seorang laki-laki tanpa meninggalkan kodratnya. Hal ini menjadikan wanita memiliki peranan penting dalam berbagai bidang.
Pada titik inilah, Widya menunjukan betapa pentingnya peran perempuan, teristimewa perempuan Maluku. Apa yang dilakukan memberikan motivasi dan pengalaman bagi perempuan Maluku, untuk tetap meraih cita-cita bukan sekedar personifikasi sebagai “dapur”.
Dalam kontestasi politik, meski yang dilakukan Widya Murad Ismail merupakan amanah yang diemban. Namun secara politik, semua dilakukan menjadi penilaian publik bagi kepemimpinan Widya sebagai Ketua Tim PKK Provinsi Maluku yang mendampingi suaminya, sebagai Gubernur Maluku.
Widya Murad Ismail dapat saja menjadi ‘magnet politik’ dalam mendukung kepemimpinan Murad Ismail tapi sekaligus menjadi faktor penentu masyarakat Maluku, kembali memilih Murad Ismail sebagai Gubernur Maluku untuk periode kedua.
Bahkan, kuatnya ‘magnet politik’ Widya dapat saja menghantarkan ibu empat anak ikut berkontestasi dalam kancah perpolitikan Maluku. Bekas Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Solissa, dan istrinya, Safitri Solissa yang kini menjabat Bupati Buru Selatan, sudah mengukir sejarah tersebut. Semoga.
Penulis adalah Dosen Sekolah Tinggi Ilmu-Ilmu Sosial/STIS Tual