Benny Wenda dituding Indonesia sebagai dalang kerusuhan Papua, Wenda : Itu sudah biasa !

0
1258
Benny Wenda, Aktivis Kemerdekaan Papua Barat

TABAOS.ID,- Dalam beberapa pekan ini, warga asal papua Benny Wenda yang kini berada di Inggiris menjadi perbicangan ramai ditingkat nasional maupun Internasional.

Seperti dilansir oleh tabloidjubi.com  pada tanggal 3 september 2019 dengan judulnya “Dituding sebgai provokator Papua, Benny Wenda : Itu sudah biasa !”.

Benny Wenda, sebagai Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menganggap tudingan sebagai provokator dibelakang kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura, Papua pekan lalu sebagai hal yang biasa. Ia sudah tahu Pemerintah Indonesia akan menuduh dirinya seperti itu.

“Itu sudah biasa. Pasti pemerintah Indonesia akan menuduh saya atas setiap kejadian yang berkaitan dengan aspirasi rakyat Papua yang ingin merdeka,” jawab Benny Wenda kepada Jubi, Selasa (3/9/2019) melalui sambungan telepon.

Wenda mengatakan sebaiknya Pemerintah Indonesia fokus pada upaya penanganan persoalan Papua daripada melempar tuduhan yang tidak bisa dibuktikan secara transparan dan akuntabel.  Ia juga menyinggung tindakan Pemerintah Indonesia paska aksi demo selama dua pekan terakhir dengan menangkapi aktivis-aktivis pro demokrasi, melarang aksi demonstrasi dan menyebarkan informasi yang tidak benar, informasi palsu dan hoax sebagai ketidakmampuan pemerintah Indonesia mengatasi persoalan Papua.

Salah satu contohnya adalah  insiden Deiyai yang jelas menewaskan delapan orang namun Kepolisian Indonesia mengatakan dua orang saja.

“Bahkan mereka katakan kena panah pendemo. Padahal terbukti sekarang mereka kena peluru tajam. Siapa yang punya senjata saat itu? Ada rekaman video yang menunjukkan polisi menembakan senjata kearah masyarakat,” kata Wenda.

Wenda menambahkan, kekerasan polisi, militer dan milisi terhadap rakyat Papua seperti ini semakin mendorongnya dan orang rakyat Papua lainnya untuk menuntut kemerdekaan.

Apa yang terjadi dalam dua pekan terakhir di Papua kata Wenda telah menarik perhatian masyarakat internasional karena media internasional sangat masif menulis setiap peristiwa yang terjadi di Papua dalam dua pekan terkahir.

Baca Juga  Sengketa Laut China Selatan dan Pangan Lokal

“Persoalan Papua ini bukan lagi persoalan domestic Indonesia tapi persoalan komunitas internasional,” lanjut Wenda.

Sehari sebelumnya, Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut kerusuhan di Papua tak lepas dari aksi provokasi yang dilakukan Benny Wenda. Wenda juga disebut aktif menyebar hoaks alias informasi palsu soal Papua ke luar negeri.

“Benny Wenda sejak dulu aktivitasnya sangat tinggi, memberikan informasi palsu. Mereka provokasi. Seakan kita menelantarkan di sana, seakan melakukan pelanggaran HAM tiap hari,” kata Wiranto dalam keterangan kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Berkaitan dengan kondisi di Tanah Papua, Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik (PIF) menyampaikan keprihatinan masyarakat Pasifik atas apa yang terjadi di Tanah Papua. Dame Meg Taylor, Sekjen PIF mengatakan peristiwa ini mengingatkan semua pihak bahwa kunjungan komisioner tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Papua menjadi sangat penting.

“Saya ingatkan kembali kepada para pihak bahwa keputusan para pemimpin dalam KTT PIF di Tuvalu bulan lalu adalah para pihak segera menetapkan waktu kunjungan Komisioner HAM PBB secepatnya,” kata Dame Meg Taylor. (tabaos/jubi)

Tulisan ini sebelumnya telah diterbitkan oleh tabloidjubi.com  pada tanggal 3 september 2019 dengan judulnya “Dituding sebgai provokator Papua, Benny Wenda : Itu sudah biasa !”.