TABAOS.ID,- Jasad pria ditemukan terapung di perairan Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Jasad pria ini menjadi perhatian warga sekitar yang memadati Pantai Haita Namalatu Pelauw.
Mayat itu ditemukan terapung di laut, diduga korban merupakan seorang penyelam yang mencari ikan dengan menggunakan alat panahan bawah laut. Menurut informasi yang diperoleh tabaos.id dari pihak kepolisian, sosok mayat ini pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan asal Negeri Pelauw.
“Ya, benar jasadnya ditemukan bapak Hasan Ali Angkotasan yang tengah mengemudi body jaring ikan Marasina, saat itu dirinya sementara melintas antara Laut Seram dengan Laut Pulau Haruku”, ungkap Kasubag Humas Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Julkisno Kaisupy.
Berdasarkan data yang diterima Polres setempat di lokasi kejadian, menyatakan mayat berjenis kelamin pria tersebut ditemukan pukul 04.00 minggu dini hari Waktu Indonesia Timur (WIT) di perairan laut Negeri Pelauw. Dari Hasil identifikasi, mayat pria tersebut bernama Udin Ode, warga Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.
“Dari informasi yang telah kami dapatkan, jenazahnya sudah diserahkan langsung ke pihak keluarga oleh Polsek Pulau Haruku. Keluarga sendiri menolak untuk dilakukan otopsi, dan menerima peristiwa ini sebagai musibah laut”, Ungkap Kaisupy.
Diketahui korban sendiri telah hilang sejak Jum’at malam, 4 Januari. Kejadian berawal saat korban bersama dua orang keluarganya, yakni Karim dan Sam, berangkat dari Desa Waiheru Ambon menuju Dusun Wailei Kecamatan Kairatu Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan tujuan menangkap ikan dengan cara menyelam dan menggunakan panah.
Saat tiba di Dusun Wailei Pukul 19.00 WIT, korban bersama 2 saudaranya langsung pergi menangkap ikan di pesisir pantai Dusun Wailei. Pada saat korban turun ke dalam air pantai, dua saudaranya menunggu korban di tepi pantai.
Jarak antar korban dengan keluarga kurang lebih 30 Meter dari darat ke laut. Namun takdir berkata lain, kedua saudaranya yang tengah menunggu, ternyata korban tak muncul ke permukaan.
Merasa menunggu lama, sekira 1 jam, keluarga langsung berteriak memanggil nama korban. Namun tidak terdengar suara balasan dan tidak melihat cahaya senter yang korban gunakan saat menyelam.
Kedua saudaranya tersebut langsung meminta pertolongan warga setempat untuk berusaha membantu mencari di daerah lokasi korban menyelam namun mereka hanya menemukan panah yang korban gunakan.
Korban sendiri akhirnya baru ditemukan Minggu siang oleh nelayan Negeri Pelauw. Kini jasad korban, telah dibawa ke Desa Waiheru oleh keluarganya untuk nantinya dimakamkan minggu siang ini.(T04)