Tentara Maluku Pemberani Hingga Ke Perang Korea

0
6999

TABAOS.ID,- Sewaktu perang Korea Utara dan Korea Selatan 1950-1955, ada 1 kompi orang Maluku yang berada di negeri Belanda, mereka kemudian tugaskan oleh pemerintah Belanda untuk ikut dalam perang di perbatasan kedua Korea. Sebelumnya pasukan Amerika dan lainnya tidak sanggup melawan tentara dari Korea Utara yang telah merebut bukit perbatasan antara dua Koera yang betikai.

Dalam perang Korea, Cina membantu Korea Utara, sehingga Amerika yang membantu Korea Selatan terpukul mundur. Tapi akhirnya tentara Belanda tiba untuk membantu Amerika, yang mana tentara Belanda adalah pemuda asli Maluku yang dipimpin Manusama.

Bantuan dari prajurit asal Maluku ini membuat bukit perbatasan berhasil direbut kembali oleh mereka dibawah komando Manusama. Naas, sekalipun berhasil merebut wilayah yang tadinya dikuasai Korea Utara itu, Manusama gugur, dan untuk menghormatinya, bukit yang berhasil direbut itu disebut sebagai bukit Manusama.

Sekadar ilustrasi, Korea dibagi menjadi dua daerah setelah Perang Dunia Kedua. Korea Utara diduduki oleh Uni Soviet, sementara Korea Selatan berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat. Korea Selatan dan Amerika juga terdesak oleh Korea Utara, yang dipimpin oleh Kim Il-Sung, dan mulai menginvasi pada 25 Juni, 1950.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan untuk memberikan dukungan militer kepada Korea Selatan. Total ada enam belas negara memberikan dukungan dalam memerangi Korea Utara, mereka dibawah pimpinan Panglima Douglas MacArthur. Korea Utara, yang telah menaklukkan 90% dari Korea Selatan, terdesak karena ada intervensi PBB.


Hal ini membuat China merasa terdorong untuk ikut terlibat. Mereka takut bahwa pertempuran diperluas ke Cina. Karena campur tangan Cina, Seoul direbut kembali oleh Korea Utara, dengan dukungan Soviet.

MacArthur ingin melakukan serangan ke China dengan menggunakan bom atom. Namun Presiden Amerika, Truman menyarankan agar ide itu tak dijalankan, karena berbahaya dari perang nuklir. MacArthur diberhentikan dari jabatannya tak lama setelah itu.

Baca Juga  Mengungkap Kasus SW, Memastikan Kebebasan Berpendapat di Maluku

Sementara itu, peperangan terus berlanjut. Di kedua sisi ada banyak pasang-surut, sehingga tidak jelas siapa yang akan memutuskan berhentinya perang. Beberapa pembicaraan damai yang digelar, tapi akhirnya sia-sia. Hanya setelah kematian pemimpin Soviet, Joseph Stalin pada tahun 1953 ada upaya negosiasi damai. Pada tanggal 27 Juli 1953 dinyatakan gencatan senjata.

Kurang-lebih dua juta warga sipil yang hilang dalam perang Korea. Secara resmi, perdamaian tidak pernah ditandatangani antara Korea Utara dan Korea Selatan. Ada memang beberapa overtures dibuat oleh kedua belah pihak, tapi hubungan belum benar-benar dingin.

Belanda telah ikut membuat kontribusi untuk perang Korea. Total enam kapal angkatan laut dan hampir 4.000 tentara dikirim ke Korea. Awalnya Belanda tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam perang. Mereka takut ini menjadi perang dunia.

Apalagi anggaran pertahanan juga terkuras dan menjadi beban berat Belanda yang baru pulih dari Perang Dunia Kedua. Namun, setelah tekanan dari Amerika, Belanda akhirnya memutuskan untuk ikut mengirim pasukan ke Korea, dan anak-anak muda asli Maluku yang terkenal pemberani menunjukan kualitas tempurnya.(*)

Diterjemahkan dan disarikan dari berbagai publikasi.