HUT RMS Ke-71, Bendera Benang Raja Dikibarkan di Maluku dan Belanda

0
7509

TABAOS.ID,- Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Maluku Selatan (RMS) ke-71 yang diperingati pendukungnya pada Minggu (25/4/2021), kembali diwarnai dengan pengibaran sejumlah bendera benang raja (Sebutan Bendera RMS.red) di Maluku, juga di Belanda.

Bendera RMS tetap dikibarkan di Maluku meskipun aparat keamanan TNI/Polri melakukan pengamanan ketat disejumlah tempat yang biasanya menjadi lokasi penaikan bendera.

Pengibaran bendera empat warna ini terjadi di Dusun Naira dan Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku yang selama ini dikenal sebagai basis pendukung RMS.

Ely Tuankotta salah satu tokoh pemuda Aboru, yang dikonfirmasi media via ponselnya, Minggu sore mengakui adanya pengibaran bendera RMS. Bendera tersebut telah dikibarkan sejak pagi dinihari.

Dia menjelaskan, beberapa tempat yang menjadi lokasi pengibaran bendera diantaranya depan Baileo Negeri Aboru dan sekitar empat bendera di Dusun Naira.

“Setahu beta, ada kira-kira sekitar sepuluh bendera yang naik. Salah satunya di depan Baileo Negeri Aboru, bendera terlihat siang hari dan ada juga bendera di Dusun Naira,” ungkapnya.

Menurutnya, selain diikat pada pohon yang berada di pinggiran kampung, bendera juga  terpasang di jalan-jalan. Bendera-bendera tersebut sebagian diturunkan oleh masyarakat dan juga aparat keamanan.

“Kalau yang turunkan ada masyarakat dan juga aparat,” ucapnya.

Ely juga menjelaskan, pasca pengibaran bendera, tidak ada warga yang diamankan oleh aparat kepolisian. Situasi Negeri Aboru juga relatif tenang.

Sedangkan sehari sebelumnya, Satgas Yonif 734/SNS SSK llI Pos 8 Aboru telah mendampingi Komandan Korem 151/Binaiya dalam kunjungan kerja ke jajaran Forkopimda negeri setempat.

Kegiatan kunjungan ini adalah dalam rangka mempererat hubungan kerja antara Korem 151/Binaiya dengan pemerintah Negeri Aboru. Kegiatan yang dimaksud adalah kerjasama di bidang sosial dan pembangunan, bagi warga Negeri Aboru. Diantaranya, pembangunan talud.

Baca Juga  Demo BAKH Dapat Menyulut Konflik Terbuka, Polisi di Maluku Diharapkan Waspada

Dari pantauan media ini, kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Ambon yang disebut-sebut sebagai basis masa FKM/RMS juga terlihat tenang. Warga tetap melakukan aktifitas seperti biasa.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Leasse, Kombes Pol. Leo Surya Nugraha Simatupang yang dikonfirmasi Minggu sore menjelaskan, situasi keamanan di wilayah kerjanya aman dan kondusif, tanpa ada kejadian menonjol. Sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari jajarannya yang berada di Aboru.

“Situasi aman dan kondusif, tidak ada kejadian menonjol. Sampai saat ini belum ada laporan dari jajaran di Aboru. Bapak Dandim dan Danrem ada di Aboru,” singkatnya.

Sebelumnya, Polda Maluku juga telah menggelar operasi yang diberi nama sandi Siwalima Merah-Putih. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi penaikan bendera  RMS oleh para aktivis atau simpatisan organisasi yang dilabel separatis ini dalam hari ulang tahunnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, aksi demo damai juga dilakukan oleh ratusan warga keturunan Maluku di Belanda yang tergabung dalam Care4Maluku.

Aksi demo berlangsung 24 April 2021 pukul 15.45 waktu setempat di Malieveld, dan juga depan Kedutaan besar RI di Den Haag. Aksi ini juga dihadiri Menteri Luar Negeri Pemerintah RMS di pengasingan Belanda, Umar Santi dan ratusan masyarakat Maluku di Belanda. Puluhan bendera RMS dikibarkan.

Tujuan aksi damai ini selain adalah untuk memperingati dan menghormati Hari Proklamasi RMS, juga untuk memberikan dukungan kepada aktivis atau simpatisan RMS di Maluku, yang mendapat intimidasi dan ditahan karena mengibarkan bendera.

Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat Maluku juga menjadi keprihatinan, mengingat Maluku memiliki sumber daya alam yang sangat besar. Aksi ini juga mendapat pengawalan dari aparat keamanan setempat.

Baca Juga  Tolak Dikatakan Makar, Tiga Terdakwa Aktivis RMS Mengaku Berjuang Demi Sejarah Masa Lalu

(T15)