“Ini upaya positif, juga dapat menjadi semacam format baru dalam melakukan kerjasama serupa dengan negara-nagara lainnya. Termasuk pula dengan pihak swasta dan daerah-daerah lainnya.”
Oleh: Saiful Indra Fatta
Membangun daerah di tengah pandemi Covid-19 bukanlah perkara yang mudah. Selain mengancam keselamatan umat manusia, juga melumpuhkan ekonomi global yang berdampak terhadap tergerusnya kemampuan dan sumberdaya negara dihampir semua sektor.
Karena Covid-19 kehidupan manusia menjadi kacau dan stagnan. Pemeritahan pun berjalan tidak stabil, dan segala macam problem krusial lainnya. Situasi ini membuat pemerintah harus lebih adaptif dan berfikir agak revolusioner.
Antara lain dengan menghadirkan kebijakan-kebijakan yang diharapkan mampu mengurai berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Juga inovasi yang dapat membuat masyarakat dapat bertahan melewati masa yang sulit ini.
Pada konteks ini memang dibutuhkan figur pemimpin yang berani mengambil resiko untuk menyelamatkan sektor-sektor tertentu agar ekonomi kita bisa di-recovery. Termasuk upaya untuk menjawab dan menyelamatkan kepentingan publik dapat terus dilakukan.
Terkait itu, upaya dan terobosan sementara dilakukan oleh Gubernur Maluku, Bapak Murad Ismail untuk terus membangun Maluku, meski di tengah pandemi. Langkah yang perlu diapresiasi.
Antara lain, pada Senin, 11 Januari 2021, Gubernur Maluku didampingi Direktur Bank Maluku/Maluku Utara, Komisaris Bank Maluku/Maluku Utara, Kepala Dinas PU Provinsi Maluku, Bappeda Provinsi Maluku, Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Maluku melakukan pertemuan dengan Mr. Nico Barito.
Mr. Nico adalah utusan khusus Presiden Seychelles di Consulate General Seychelles yang berkantor di Jalan Kusamatmajaya, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan penting itu untuk membicarakan perihal investasi kerjasama di sektor pariwisata, perikanan dan kelautan.
Program kerjasama antara pemerintah Provinsi Maluku dan Seychelles ini diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi di Maluku. Sehingga distribusi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di masyarakat bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Maluku.
Ini upaya positif, juga dapat menjadi semacam format baru dalam melakukan kerjasama serupa dengan negara-nagara lainnya. Termasuk pula dengan pihak swasta dan daerah-daerah lainnya.
Upaya Gubernur Maluku menjadi sinyalemen bahwa pandemi tak mesti membuat kita stagnan. Justru harus menjadi momentum untuk mencari dan menemukan peluang.
Dukungan publik juga diperlukan. Sinergi positif harus terus diupayakan, apalagi dalam situasi penuh ketidakpastian. Maluku butuh kolaborasi dan sinergi bukan sebaliknya saling menarik turun.
Jakarta, 12 Januari 2020
Penulis adalah Badan Penghubung Maluku di Jakarta