Malam Renungan Suci oleh Pemkot Ambon, Penghormatan untuk Arwah Kapitan Pattimura

0
1746

TABAOS.ID,- Peringatan hari Pattimura  yang dipusatkan di Kawasan Pattimura Park, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Jumat 15/5) berjalan hikmah. Acara yang dikemas dalam renungan suci dan penghormatan ini tetap berjalan meski diguyur hujan.

Cuaca yang kurang bersahabat memang tidak menyurutkan semangat peserta yang terlibat atau dilibatkan dalam kegiatan tahunan dan sudah diagendakan oleh Pemerintah Kota Ambon.

Perayaan Hari Pattimura di tahun 2021 adalah perayaan ke 204. Adapun tanggal 15 Mei adalah waktu perayaan atas sejarah keperkasaan laki-laki Kabaresi yang mampu merebut Benteng Duurstede di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Kapitan Pattimura adalah gelar yang disandang oleh Thomas Matulessy, lahir pada tanggal 8 Juni 1783 dan meninggal pada tanggal 18 Desember 1817. Sejarahnya adalah kebanggaan orang Maluku, dan mampu menjadi sosok yang disanjung karena semangatnya.

Dalam catatan sejarah saat dirinya harus menerima hukuman gantung di Benteng Victoria oleh Pemerintah Belanda, pesan yang hingga kini masih terngiang adalah, sekalipun Pattimura tua harus mati, namun akan bangkit Pattimura-Pattimura muda.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang bertindak sebagai Upu Latu Kota Ambon saat memimpin upacara renungan suci dan penghormatan terhadap arwah Kapitan Pattimura menjelaskan Pattimura boleh mati, namun semangatnya masih ada sampai dengan saat ini.

Louhenapessy juga mengatakan, jika Pattimura berperang merebut kemerdekaan, maka perjuangan generasi saat ini adalah berjuang mengisi kemerdekaan.

“Patut diingat, biarkan Thomas Matulessy sudah tiada, namun semangat Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura masih tetap ada dan menjadi motivasi untuk generasi penerus di Maluku,” ulas Louhenapessy

Acara malam renungan ini dihadiri oleh pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Kota Ambon, personil Kodam XVI Pattimura, Anggota Pramuka Kota Ambon yang diwakili oleh Anggota Pramuka SMP 6 Ambon.

Baca Juga  Menikmati Diperkosa: Cerita Getir dari Ukulam

Pelaksanaan upacara renungan suci dan penghormatan ini juga dilaksanakan dalam pengawasan Protokoler Kesehatan, di mana semua peserta yang hadir wajib mengenakan masker.

(T-12)